Chapter 17. Ruang Peralatan Olahraga

79 9 1
                                    

Dalam diammu, kamu selalu membantuku.
Dalam diammu kamu selalu memperhatikan ku.
Dalam diammu juga, ternyata selalu ada aku di sana :)
Untukmu Scorpio ku..
Terima kasih ku ucapkan ❤
- Himawari -

_____

“ALE!” teriak Bella ketika melihat temannya yang sedang dicari daritadi muncul di depannya.

Alea yang dipanggil menoleh. Ia sedikit terkejut karena ada dua temannya yang sedang menghampirinya.

“Kemana aja sih?” tanya Meira ketika dirinya dan Bella sudah ada di hadapan Alea.

“Eh.. itu.. emm..” Alea tergagap. Ia tidak bisa mencari alasan yang pas.

Bella dan Meira mengernyit. Ada yang aneh dari temannya satu ini. Lalu mereka melihat penampilan Alea dari bawah sampai atas yang terkesan berantakan dan sedikit kotor.

“Habis ngapain kok penampilan lo kayak gini?” Bella bertanya sambil terus memicingkan mata kepada Alea.

Alea mengerjab. “Emang ada yang salah dari penampilan gue?”

Gadis itu meneliti dirinya sendiri dari bawah, dan matanya melotot. Bagaimana ia sampai tidak sadar jika penampilannya saat ini sama sekali tidak rapi dan kotor. Saat bisa kabur dari Zacky tadi ia lupa mengecek keadaannya sendiri.

“Gue ke toilet dulu.” Setelah itu Alea melesat pergi ke toilet untuk membenahi penampilannya.

Kedua temannya memandang dengan bingung. Lalu keduanya saling pandang dengan mata melotot.

“Bel, jangan-jangan..” Meira tidak melanjutkan ucapannya dan langsung menutup mulut.

“Pikiran lo jangan ngadi-ngadi!” kata Bella sambil menepuk pelan jidat Meira. “Sepulang sekolah nanti kita introgasi dia.”


***


“Alea.” Panggil seseorang membuat Alea menoleh.

Ia mendapati Gani di belakangnya. Lelaki itu kemudian menyodorkan kotak makan yang Alea bawa tadi pagi. Alea tersenyum melihat kotak bekal itu. Ia mengambilnya dan merasa jika kotak bekalnya terasa ringan artinya tidak ada isi lagi di dalamnya.

“Makasih ya.”

“Zacky yang makan. Tapi gue nggak bisa kasih bukti.”

“Gue tau kok.” Ucap Alea sambil tersenyum.

Gani sedikit menaikkan alisnya ketika melihat senyum itu. Ia memandang Alea tanpa berkedip. Sesaat ia tersadar kembali.

“Tau darimana?”

“Tau sendiri.” Lagi-lagi Alea tersenyum dengan manis. Membuat Gani tidak berkedip lagi. “Gue balik dulu ya.”

Kata-kata itu yang menyadarkan Gani, setelah mendapat anggukan dari Gani Alea pergi menyusul teman-temannya yang sudah menunggu di depan gerbang.

Nggak mungkin. Batin Gani. Ia menghela nafas berat lalu berlalu ke parkiran.


***

Virgo VS Scorpio [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang