Chapter 30. Olah raga

58 7 0
                                    

Pikirannya masih tertuju pada pertanyaan penjual mie ayam tadi, membuatnya tidak focus untuk melakukan banyak hal. Helaan nafas terdengar kesekian kalinya. Ia bingung dengan pikirannya sendiri. Cemburu? Tidak. Sepertinya tidak mungkin.

"Mungkin aja, kan gue suka sama dia. Wajar lah kalau gue cemburu." Gadis itu bermonolog. "Iya bener, itu wajar."

"Yang nggak wajar kalau rumah kita kebakar karena ditinggal melamun."

Terdengar suara tepat disamping telinganya. Gadis itu terlonjak, lalu melotot tajam pada pemilik suara. Kemudian ia teringat jika sedang memasak air untuk membuat coklat panas. Ia buru-buru mematikan kompor tetapi yang ia dapati kompor itu sudah dalam keadaan mati.

"Udah abang matiin." Ucap Alan.

Alea bernafas lega dan langsung menuangkan air panas itu kedalam gelas berisi coklat bubuk. "Makasih abang."

"Lagi suka sama siapa kamu?" pertanyaan Alan yang tiba-tiba membuat tangan Alea yang tadinya mengaduk berhenti seketika.

"Gak suka siapa-siapa."

"Mau cerita apa abang cari tau sendiri?"

Gadis itu memandang abangnya datar. Ia kesal, mentang-mentang abangnya ini mempunyai koneksi banyak diluar sana, memudahkan dirinya mendapatkan informasi apapun yang ia inginkan atau butuhkan.

"Iya, lagi suka sama seseorang."

"Siapa?"

"Kepo."

"Harus."

"Pokoknya ada lah. Temen cowok aku."

"Yang jaketnya kemarin kamu pake?"

Alea terdiam. Ternyata memang jaket itu ada di Alan. Alea langsung menghampiri abangnya yang sedang memasak mie instan.

"Jaketnya abang yang simpen ya?" tanya Alea langsung.

"Jadi bener. Kamu suka sama si pemilik jaket?"

Alea menggeleng sambil menyesap coklat panasnya. "Nggak. Bukan. Itu punyanya temen aku cewek."

Gadis itu berusaha terlihat biasa saja karena ia mengatakan kebohongan. Semoga saja abangnya itu tidak tau jika dirinya berbohong. Ia hanya tidak mau Alan jadi ikut campur dalam privasinya. Alan boleh tidak menyukai geng motor, tapi Alan tidak bisa melarang rasa suka Alea terhadap ketua geng motor. Alea tidak akan membiarkan abangnya menjadi penghambat usahanya dalam mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.

"Siapa?"

"Bella."

"Kenapa Bella punya jaket kayak gitu?"

"Ya mana aku tau. Abang kalau kepo tolong dikondisikan. Itu privasi Bella, jangan ikut campur. Sekarang mana jaketnya. Mau aku kembaliin ke Bella besok."

Alan tetap diam sambil terus melakukan kegiatannya memasak mie. Alea melirik abangnya itu diam-diam. Apa Alan tidak percaya dengan perkataannya? Apa kentara sekali kalau Alea sedang berbohong saat ini.

"Bang Alan." Panggil Alea sambil merengek.

"Di gantungan tempat mesin cuci." Kata Alan dengan datar.

Alea mengangguk paham, lalu perlahan meninggalkan dapur. Alan menjadi seram jika sudah mode datar.

***

Anak-anak bisa bernafas lega ketika bel untuk pelajaran kedua terdengar nyaring. Kelas XI A yang baru saja melaksanakan ulangan dadakan, langsung antusias karena pelajaran selanjutnya adalah olahraga. Hitung-hitung untuk merefreshkan otak setelah dipaksa untuk berfikir keras.

Virgo VS Scorpio [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang