"Zacky." Panggil seseorang yang membuat semua orang yang berada di tempat itu menoleh ke sumber suara.
"Bakal menarik nih." Ucap Gerald tersenyum senang. Diangguki oleh Daniel. Sedangkan Gani dan Baryu hanya menghela nafas sambil memijat pelipis mereka.
Tidak seperti Gerald dan Daniel yang sangat menikmati jika ada tontonan gratis seperti saat ini, Gani dan Baryu tidak tertarik dan malah membuat pusing.
Zacky langsung menjauhkan wajahnya yang semula sangat dekat dengan Regina. Lalu menatap seorang gadis yang tadi memanggilnya.
"Gue ganggu ya?" tanya gadis itu. Namun tidak ada jawaban yang terlontar.
"Ngapain, Le?" Gani bertanya.
"Ngapain lagi, ya cari Zacky lah. Iya 'kan, Le?" Gerald menyahut. Gadis itu mengangguk.
"Tapi kayaknya gue datang di waktu yang tidak tepat. Kalau gitu gue pergi dulu."
Tanpa menunggu respon dari semua orang yang ada di situ, Alea. Gadis yang tiba-tiba datang kini membalikkan badan untuk pergi. Namun, baru satu langkah, ia membalikkan badan kembali dan langsung berjalan ke arah Zacky.
"Gue mau ngomong sama lo." Katanya pada Zacky saat sudah berada di samping Regina.
"Lo gak lihat. Dia masih ada urusan sama gue!" Regina yang kesal dengan gadis di sampingnya itu, berkata sambil mendorong bahu Alea.
Melihat perbuatan Regina, Gani dan Baryu dengan spontan menahan tubuh Alea yang sedikit mundur karena dorongan Regina.
"Tolong jangan main kasar." Kata Daniel yang kini maju.
"Gue gak main kasar. Dianya aja yang lemah." Regina memandang Alea dengan jijik.
"Sorry, gue gak mau buang tenaga berharga gue buat ladenin lo. gue Cuma ada urusan sama Zacky." ucap Alea tak kalah sarkas.
Keempat teman Zacky tertawa kecil dengan ucapan yang terlontar dari mulut Alea. Mereka kira Alea akan merasa terintimidasi atau sakit hati dengan perlakuan Regina. Tetapi mereka salah. Balasan Alea membuat mereka puas karena akhirnya ada orang yang tidak takut berurusan dengan mak lampir seperti Regina.
"Lo pergi."
Ucapan tiba-tiba dari Zacky yang daritadi hanya diam saja membuat kedua gadis itu menoleh bersama.
"Siapa?" tanya Alea dan Regina bersamaan.
"Lo." Pandangan Zacky menuju kearah Regina.
Regina tidak terima saat Zacky menyuruhnya pergi sedangkan dirinya belum mengatakan semua yang ingin ia sampaikan pada lelaki itu. "Tapi gue belum selsai ngomong."
"Bagi gue udah."
"Nggak." Kata Regina keukeh tidak mau pergi.
Zacky menghela nafas kasar. Tanpa mempedulikan Regina lagi, ia mengalihkan pandangannya ke Alea.
"Apa?" tanyanya singkat dengan wajah datar.
"Berdua."
Tau apa maksud dari perkataan singkat Alea. Tanpa kata lagi, Zacky menarik tangan Alea untuk menjauh dari tempat itu. Tidak peduli dengan teriakan dan umpatan yang dilayangkan oleh Regina. Dan panggilan dari teman-temannya.
Mereka kini berada di bawah pohon samping lapangan sepak bola. Tempat itu terasa sangat tenang dan sejuk. Angin lembut yang berhembus pasti akan membuat siapapun mengantuk ketika berbaring di bawah pohon rindang itu. Alea memandang sekitar, ia merasa sangat menikmati udara di sana. Kenapa ia baru tau ada tempat yang sejuk di sekolah? Ia pikir hanya perpustakaan saja tempat paling nyaman dan tenang di sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgo VS Scorpio [Hiatus]
Fiksi RemajaApa jadinya jika si misterius Scorpio di takdirkan dengan si Perfectionis Virgo. Apa dunia yang mereka bangun bisa bertahan atau malah hancur berantakan? Selamat membaca•••