Chapter 15. Game

84 9 0
                                    

- A brave man never hides in a bush -

(Hayoo yg tau ini kata-kata siapa??) 🤭

-

----
Keesokan paginya Alea kembali membuat bekal seperti kemarin. Tiga kotak bekal sudah ia siapkan. Ia berencana akan memberikan bekal tersebut pagi ini. Ia akan menunggu Zacky di halte dekat sekolah. Itulah mengapa ia berangkat pagi-pagi sekali.

Alea bergegas berangkat sekolah ketika semua sudah beres. Tak lupa ia mengunci rumahnya karena rumah dalam keadaan kosong. Beberapa hari ini kakaknya sangat jarang pulang ke rumah. Bahkan sampai lupa untuk mengasih kabar padanya. Padahal biasanya kakaknya itu tidak pernah absen memberi kabar. Tetapi karena Alea masih merajuk pada kakaknya itu, ia jadi tidak mempermasalahkan hal itu.

Jalanan ke sekolah masih terasa sepi karena ini masih sangat pagi. Alea duduk di halte dengan wajah penuh semangat dan harapan. Semoga kali ini Zacky mau menerima bekal darinya. Tidak hanya menerima, tetapi memakannya. Karena ia masih menyayangkan makanan yang terbuang kemarin. Ia menghela nafas, berusaha untuk maklum dan tidak memikirkannya lagi.

Lama Alea menunggu, banyak anak yang mulai berdatangan. Mata Alea selalu meneliti setiap anak yang melewatinya entah itu yang berjalan kaki atau yang sedang menaiki kendaraan.

Dan akhirnya yang di tunggu muncul juga. Motor Zacky terlihat dari jauh dengan beberapa motor lain di belakangnya. Senyum Alea terlukis, lalu ia segera beranjak dan melambai. Ketika sudah dekat, Zacky malah melewati Alea. Bahunya meluruh kecewa. Tetapi pikiran positifnya sedang mendominan sehingga  ia berfikir Zacky pasti tidak tau lambaiannya. Tapi apa lelaki itu juga tidak tau keberadaan Alea yang jelas-jelas berdiri di pinggir jalan?

Salah satu motor berhenti di depannya. Pengendara itu membuka helm.

“Ngapain?”

“Gani. Mau kasih ini ke Zacky, tapi kayaknya dia nggak lihat gue.” Kata Alea sambil memandang bekal yang di tentengnya.

Gani juga melihat bekal itu, kemudian melihat wajah cemberut Alea.

“Biar gue yang ngasih bekalnya.” Kata Gani. Mata Alea melebar.

“Beneran?” Gani mengangguk.

“Tapi nanti pasti di kasih ke kucing lagi.” Alea kembali cemberut.

“Gue pastiin dia makan bekal itu.”

“Gimana gue bisa percaya sama lo?”

Gani tersenyum di balik helm full face nya. “Gampang.”

Lalu bekal yang ada di tangan Alea diambil oleh Gani. Lelaki itu kemudian menyalakan motornya dan melenggang pergi.


***


“Ayo marksman tembak itu.” Teriak Daniel sambil serius memainkan game Mobile Legend. Diikuti dengan ke empat temannya yang lain yaitu Zacky, Baryu, Gerald dan Bayu.

Mereka saat ini sedang berada di suatu tempat di belakang sekolah. Baru saja berangkat sekolah, bukannya masuk kelas mereka malah menuju belakang sekolah untuk bertemu dengan teman-teman mereka yang lain. Rutinitas geng Scorpion ketika pagi hari di sekolah.

“Lindungin gue. Tolonggg…” kini Gerald yang berteriak dengan keras. “Zac maju lo, lindungin gue!”

“Gue sibuk.” Jawab Zacky yang masih serius juga dengan game nya.

Zacky yang menjadi Tank dalam game tersebut terus menyerang turent musuh yang ada di tengah tanpa mempedulikan Gerald yang sedang berjuang sendiri di lane bawah.

Virgo VS Scorpio [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang