#10

622 103 67
                                    

" Asal Bapak tahu ini hari minggu. Minggu itu free saya enggak kerja, okeee!," aku menatap tegas Pak Jungkook yang menahanku untuk masuk.

Dia memang suka bergelut denganku belum saja mencicipi otot - otot ku nanti. Mau di jotos sepertinya.

" Masakin saya dong, saya laper"

Aku mengangkat satu alisku.

" Males.. ".

" Kemanusiaan Ji,"

" Bapak kalau nyiksa saya atas rasa kemanusiaan enggak?,"

" Kapan si Ji saya nyiksa kamu?,"

Aku memutar malas bola mataku.

" Pak, jangan pura - pura lupa. Nanti saya doain amnesia beneran aja mampus sukurin!,"

Pak Jungkook mencubit gemas pipiku.

" Kamu gemesin banget.. semakin kamu membuat saya kesal semakin saya enggak bisa lepas dari kamu.."

Apa sih Pak Jungkook ini?!!

" Pak jangan pegang - pegang!,"

" Galak banget sih, tapi gemess,"

" Pak! Sekali lagi cubit pipi saya, bayar lima miliyar!,"

Pak Jungkook menatapku dengan tatapannya yang memicing.

" Serahkan saja tubuh kamu, berapapun saya bayar,"

Mampus! Aku sepertinya salah bicara. Kalau soal uang, kenapa menantang Pak Jungkook, diakan bilyoner!.

" Pak, mau gelut nanti aja"

" Masakin saya dong,"

" Saya capek ngantuk lelah!, tau bahasa manusia kan?,"

" Kamu ngatain saya alien?,"

" Iblis.." ucapku melotot

" Semakin lama semakin gemes saya sama kamu,"

" Bagus deh, nanti kalau udah nempel saya kuras harta bapak terus saya tinggalin sampe kismin biar kaya sinetron azab. Bapak sengsara, saya bahagia sungguh happy ending yang membahagiakan..,"

Pak Jungkook menyentih dahiku

" Kebelet mau main sinetron azab ya?,"

" Kayaknya begitu, hati nurani saya sudah meronta mau main sinetron azab. Apalagi lawan mainnya bapak, makin menghayati nanti nyiksanya,"

" Bagus..."

Pak Jungkook menjewer telingaku

" Dengan penampilan kaya gini saya enggak yakin. Kasihan orang - orang nanti sakit mata setelah nonton kamu."

" Woah..bapak makin nyebelin ya!,"

" Kamu lebih menyebalkan Jihyo.."

Aku mendorong dada Pak Jungkook dengan sangat keras.

" Sana! Saya mau ke kamar!,"

" Siapa yang bilang kamar kamu di sini?"

Aku menoleh

" Terus? Dimana?,"

" Disana..," Jawab Pak Jungkook sembari menunjuk ruangan yang cukup besar.

" Kenapa enggak disini aja?,"

Pak Jungkook menghela napas

" Ini kamar pembantu. Kamu beneran mau saya anggap sebagai pembantu?,"

Aku menatap curiga, otak cerdasku berusaha mendapatkan kejanggalan dari kamar yang di tunjuk Pak Jungkook itu. Dan dalam sepersekian detik aku menginjak kaki dengan keras.

 Playboss [BOSS Kampret]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang