#13

538 97 78
                                    

Ruangan rapat itu telah disiapkan Mbak Eunbi dan rekan - rekan sepertimannya sesuai dengan keinginan Pak Jungkook. Meski kedatangan Taehyung membuat jantungku dag dig dug aku tetap mencoba mengabaikan dan melupakan soal perasaan dalam hal ini.

Aku belum tahu, apa posisi Taehyung di sini, dan yang pasti pertanyaanku adalah dia sementara atau tetap?.  Dari tadi aku hanya menemani Pak Jungkook, dia tampaknya berbincang seru dengan Taehyung dan beberapa rekan kerja yang lain termasuk Jaemin, Pak Yoongi dan di sudut sana sudah ada ada model cantik bernama Sana itu yang cekikikan tidak jelas. Padahal, menurutku tidak ada juga topik yang lucu.

Aku menatap sewot  setiap kali Pak Jungkook melirikku, masa bodoh siapa suruh memintaku menamaninya bahkan jauh sebelum rapat dimulai.

" Iya bener dulu kak Sana itu  jelek banget, enggak nyangka sekarang jadi glow up. Sampe pangling lho kak,"

Abang Jaemin kenapa sih muji - muji Sana  terus? Masih cantik juga aku tanpa glow up - glow up an. Cantik alami tanpa polesan make up apapun. Enggak bisa lihat apa???!.

Pak Jungkook juga mengangguk - anggukan kepala dengan sedikit tawa. Kok aku kesel sih?. Tahu begini jadinya mending pulang aja deh.

" Iya kamu bener Jae. Dulu Sana hanya bocah ingusan yang suka ngambek,"

Tambah Pak Jungkook. Aku benar - benar tidak tahan, ingin segera menyudahi puji - pujian Pak Jungkook itu.

" Rapat sepertinya sudah bisa di mulai Pak, saya akan segera memanggil beberapa orang lainnya," potongku di sela - sela tawa mereka. Bodoamat! Siapa suruh jadiin aku nyamuk!.

Pak Jungkook menoleh kearahku, dengan sedikit alis yang miring tanda tanya. Aku hanya membalas dengan tatapan maut yang membuat Pak Jungkook meneguk salivanya kembali.

" Saya permisi.." Ucapku yang melenggang pergi membuka pintu dan menutupnya dengan membanting keras.

Tadi  itu apa - apaan sih? Katanya rapat tahunya cuma ngomong - ngomong enggak jelas! Dasar penipu!.

Kenapa Taehyung disini sih? Makin berdebar - debar saja jantungku.
Aku berjalan menuju ruangan rapat di lantai dua. Di sana sudah ada Mbak Eunbi dan Mbak Hyuna yang bersiap mewakili timnya. Aku membuka engsel pintu, Mbak Hyuna tampak sibuk dengan ponselnya, entahlah apa yang dia lakukan sementara Mbak Eunbi tampak molor diatas meja dengan kepala miring itu.  Aku menghembuskan napas sejenak, jika di pikir bagaimana bisa Tuhan mempertemukanku dengan manusia - manusia aneh di sini?.

" Mbak, segera turun untuk rapat ya. Semua wakiil sudah siap," ucapku

" Lho? Rapat jadi?" Tanya Mbak Hyuna meletakkan ponselnya.

" Siapa yang bilang enggak jadi?,"

Mbak Hyuna menunjukkan layar ponselnya. Tepatnya memberitahuku group kepegawaian dan disana tentu saja, Pak Jungkook yang menyebalkan itu baru saja mengirim pesan kalau rapat dibatalkan.

Aku memutar malas bola mataku dan bergegas pergi.

" Pak Boss ngirim pesan, kamu enggak cek ponselmu?" Tanya Mbak Hyuna yang berteriak sementara aku hanya melenggang.

" ORANG SIBUKKK!" Teriakku dengan kencang yang sudah pasti membuat Mbak Hyuna naik pitam.

Pak Jungkook kenapa tidak memberitahuku sih kalau rapat dibatalkan? Sudah susah payah naik tangga, ujung - ujungnya tidak menghasilkan apapun. Kenapa hari ini aku kesel sih? Apa karena ada model yang bernama Sana itu?.

Brugh!

Sial! Apalagi nih? Aku meringis saat kakiku terjatuh dan membuatku merasakan sakit di bagian bokong karena terpental kebawah.

 Playboss [BOSS Kampret]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang