#18

539 93 71
                                    

Dengan berat hati akhirnya aku menuruti permintaan Pak Jungkook yang memaksa untuk ikut bersamaku. Tepatnya ke rumah kost Kak Irene. Aku memang berjanji beberapa hari yang lalu tetapi karena aku yang jatuh sakit akhirnya ku batalkan. Dan berujung pada hari ini.

" Kita kemana Ji setelah ini?,"

Aku diam memperhatikan jalan sekitar. Ini hari weekend makanya aku leluasa mengajak Pak Jungkook. Berharap dia tidak rewel seperti biasanya.

" Bentar saya cek lokasi dulu," jawabku yang segera membuka layar ponsel memastikan alamat yang benar untuk kami kunjungi. Jangan tanyakan, aku memang pelupa tapi andalanku ya memiliki catatan yang jelas sebagai solusinya. Aku terbilang jarang sekali berkunjung ke kost an kak Irene, lebih tepatnya karena malas dan capek. Setelah aku bekerja kantoran kami jadi jarang sekali bertemu apalagi ditambah dengan posisiku yang saat ini menjabat sebagai sekretaris Pak Jungkook semakin menyita waktu saja.

" Kamu serius tidak hafal rute ke rumah kakak kamu sendiri?"

Aku mendengus sebal saat mendengar suara menyebalkan itu.

" Iya, memangnya bapak pikir daritadi saya ini bercanda?,"

" Saya pikir begitu, kamu modusian saya buat berduaan,"

Alamak! Pede kali Pak Jungkook ini. Ingin ku jotos saja itu bibir rasanya.

" Percaya diri bapak sudah tingkat akut kayaknya. Urat malunya sudah putus,"

" Urat malu tidak apa - apa putus asalkan hubungan kita jangan,"

Aku mencuitkan bibir dan menatap sebal lagi.

" Pak, kalo bawel saya turunin nih!,"

" Jangan galak - galak Ji, nanti saya tambah sayang lho"

Kan lagi - lagi Pak Jungkook membuatku mengepalkan lengan.

" Pak, ini weekend , gelutnya libur dulu dong, saya capek. Bapak enggak bisa gitu bersikap baik sama saya sebentar aja,"

" Hari minggu memang weekend tapi cinta kita will never end,"

Astaga Pak Jungkook sudah pintar sekali gombal sekarang.

Aku menggeleng pelan dengan sedikit hembusan napas.

" Pak, belok kiri setelah ini,"

Pak Jungkook hanya mengangguk menurut.

Aku berusaha menggunakan aplikasi Maps ku dengan baik. Katanya cowok jaman sekarang sih suka sekali dengan wanita yang bisa menggunakan maps tapi apa pentingnya untukku, sama sekali tidak ada perbedaan.

" Setelah itu?," tanya Pak Jungkook yang saat ini fokus menyetir.

" Hm.."

" Sini ponsel kamu,"

" Buat apa?,"

" Saya mau liat alamatnya,"

" Memangnya bapak tahu jalan?,"

" Jangankan ke kost an kakak kamu yang simple jalan ke hati kamu yang runyam aja saya hadapi,"

Astaga Pak Jungkook kenapa gombal terus sih hari ini kan tambah bikin aku deg - deg an.

" Saya enggak nyangka bapak bisa nyetir,"

Ucapku yang celetuk bebas karena memang setiap hari mau pergi kemanapun Pak Jungkook pasti pakai supir. Selama aku bekerja hampir jarang sekali Pak Jungkook bawa mobil dan menyetir sendiri.

" Jadi kamu berpikir selama ini kalau saya tidak bisa nyetir?,"

Aku menganggukkan kepala.

" Bapak terlihat amatiran sih,"

 Playboss [BOSS Kampret]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang