" Masuk.." Suara Pak Jungkook membuatku merinding dan menggeliat takut. Aku segera membuka pintu dengan sepiring nasi goreng telur mata sapi sesuai dengan yang diminta Pak Jungkook.
Dia, masih tampak sibuk dengan dokumen - dokumennya itu. Aku mencoba berjalan, mendekat ke meja Pak Jungkook. Sesibuk itu ya dia sampai - sampai tidak mau melihatku.
" Pak.."
" Kamu bisa keluar sekarang,"
Aku mengernyit bingung, Pak Jungkook ini kenapa sih? Apa coba salahku?.
" Bapak sehatkan?,"
" Iya,"
Aku menghela napas sekali lagi.
" Dimakan dulu Pak, nanti keburu dingin nasi nya enggak enak lho" saranku berusaha mencairkan suasana.
" Saya sudah tidak nafsu. Kamu bawa lagi saja,"
Apa katanya??? Sudah enggak nafsu?? Hei! Mau di sleding ya???.
" Pak, masih bisa diajak bicara dengan bahasa manusia kan?,"
Pak Jungkook menoleh kearahku.
" Kamu tidak mendengar saya? Bawa itu saya udah tidak ada selera makan,"
" Pak makan enggak?!! Kalau enggak.."
" Saya mau makan tapi kamu suapin,"
Aku mendengus kesal, memutar malas bola mataku.
" Enggak mau!,"
" Ya sudah saya juga tidak mau makan,"
" Pak Jungkook yang terhormat, tolong dong jangan begini. Bapak menunda pekerjaan saya, tahu enggak?,"
" Saya tidak peduli,"
Aku menggeram dan menahan kepalan tanganku yang siap mengacak - acak wajah Pak Jungkook.
" Pak enggak bisa ya untuk menghargai hasil karya tangan saya ini? Saya buat dengan susah payah lho Pak, yakin nih enggak mau?"
" Saya mau, tapi kamu suapin. Kamu tidak lihat pekerjaan saya yang menempuk ini?,"
Aku mendongak melihat tumpukan berkas diatas meja kerja Pak Jungkook. Memang sih sejak tadi aku bahkan sampai pusing mengantar berkas ke beberapa ruangan. Karena ada proyek baru Pak Jungkook selaku Direktur Utama terus dibuat sibuk.
" Manja banget sih, pake mau di suapin segala," ucapku yang mendekat kearah Pak Jungkook.
Aku kan enggak bisa kalau di giniin.
" Nih cepetan buka mulutnya!," ucapku yang sudah menyendokkan nasi untuk Pak Jungkook yang langsung membuka mulutnya.
Aku menoleh kearah laptop Pak Jungkook. Aku mengernyit lalu menyaksikan dengan seksama.
" Katanya sibuk tapi stalker cewek," ucapku yang membuat Pak Jungkook menoleh sesaat.
" Dia Tzuyu, mantan saya."
" Jadi bapak stalker mantan? Woah..hebat,"
Aku tersenyum tipis. Sementara Pak Jungkook hanya menghela napasnya.
" Saya tidak pernah stalker orang lain Ji,"
" Terus kalau bukan stalker , maling informasi pribadi orang lain itu namanya apa? Spider??," tanyaku sewot. Kok aku sewot sih? Ini kan hak nya Pak Jungkook juga mau stalk siapa saja.
" Lusa nanti dia datang untuk kerjasama. Saya cuma mau memastikan kalau dia tidak akan membatalkan kontrak,"
Aku tersenyum tipis. Ingin rasanya menyodok mulut Pak Jungkook ini dengan sendok agar tak bisa lagi bicara tentang Tzuyu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Playboss [BOSS Kampret]
RandomJihyo mengutuk kehidupannya sendiri karena bertemu dengan seorang CEO dari perusahaan terkenal dan menerima tawaran untuk menjadi Sekretaris dari CEO yang ternyata memiliki sifat yang menjengkelkan hati. " Kamu ketemu saya bawaannya emosi terus Ji...