#26

632 88 59
                                    

Aku terbangun setelah mendengar suara  bising dan menatap nanar bantal yang sudah basah akibat airmataku.

" Jihyo. Kamu ileran?," Tanya Pak Jungkook yang entah sejak kapan sudah berada di sisi ranjangku

" Kok Bapak bisa ada di sini?,"

" Kamu serius nanya itu ke saya? Ini kan rumah saya,"

" Kita bukannya udah selesai ya?,"

" Apanya yang udah selesai?,"

" Hubungan kita,"

Pak Jungkook terkejut dengan ucapanku tadi dan langsung berjalan mendekatiku.

" Kamu sadar kan Hyo saat mengucapkan kalimat keramat itu?,"

" Apaan sih Pak, ya sadarlah kita sudah selesai kan?,"

" Saya baru ninggalin kamu beberapa hari untuk keluar kota aja kamu sudah tega sama saya begini,"

" Saya serius lho Pak,"

" Saya yang seharusnya bilang begitu Park Jihyo. Mata kamu kenapa sembab begitu coba?,"

" Gara - gara Bapak lah! Masih pake nanya lagi,"

" Saya ini enggak jadi bang toyib yang enggak pulang - pulang. Kamu jangan nangis - nangis  sampe ileran begitu dong,"

" Bukan itu! Saya ini enggak ileran,"

" Iya terus malam ini jadi ke dokter Sam?"

Aku mengerutkan kening tak mengerti.

" Mau ngapain?,"

" Baru beberapa hari saya tidak ada kamu sudah banyak berubah," Ujar Pak Jungkook yang menggelengkan kepalanya.

" Pak serius kita mau ngapain ke sana?,"

" Kata kamu kemarin enggak jadi. Makanya kita hari ini pergi bareng,"

Hah?

Astaga jadi kejadian buruk tadi hanya mimpi? Oalah..

Untuk kesekian kalinya otakku berusaha mencerna peristiwa  yang terjadi akhir - akhir ini. Aku ingat betul bahwa pernikahan kami seharusnya dilakukan sebentar lagi. Namun sepertinya ada yang salah dengan ingatanku.

" Kamu kenapa sih? Sudah kaya orang insomnia,"

Aku menatap malas Pak Jungkook.

" Pak saya tidur sudah berapa lama?,"

" Ini sudah jam dua siang. Saya enggak tahu kamu tidur jam berapa yang pasti kamu enggak jemput saya dibandara. Jadi menurut kamu?,"

Aku mengernyit lagi.

" Kamu kenapa Jihyo?,"

" Ini enggak mimpi kan Pak?,"

" Mau saya sadarin?,"

" Saya mimpi Pak,"

" Mimpi apa? Kok bisa pas bangun kaya orang kebingungan"

Sepertinya kemarin aku terlalu antusias menunggu hasil tes kesehatan hingga terbawa alam mimpi. Skenario buruk yang terngiang dalam benakku benar - benar terbawa ke sana.

Aku menghela napas lega dan mengusap keringat di dahi.

" Coba cerita kamu mimpi apa sampai bantal kamu korban airmata,"

Aku memeluk erat Pak Jungkook dengan cepat.

" Jangan tinggalin saya Pak,"

Pak Jungkook mengusap kepalaku pelan.

 Playboss [BOSS Kampret]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang