Extra Part III

586 82 38
                                    

Aku menggenggam erat pakaian ku saat berusaha menahan ekspresi bahagia yang aku rasakan hari ini. Lama sekali rasanya menanti kedatangan Pak Jungkook yang melakukan survei ke kota hari ini.

Aku melirik jarum jam, sudah pukul tujuh malam, pasti masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kepulangan Pak Jungkook.

Apa sebaiknya aku hubungi dia saja?

Aku benar - benar tidak sabar memberi kabar baik padanya.

Aku menjatuhkan kepala diatas meja. Bosan sekali tidak ada kegiatan di rumah setelah tiga hari absen lagi dari aktivitas kantor. Pak Jungkook dan Papa terlalu khawatir mengenai keadaan ku yang kurasa aku baik - baik saja.

" Kebiasaan.."

Suara yang familiar jelek itu membuatku menoleh, aku mendongak terkesima dengan wajah tampan suamiku yang berdiri di depanku menyangga kepalaku dengan telapak tangannya.

" Ini kita bukan lagi syuting drama romance lho."

Aku segera mengangkat kepala setelah mendengar suara menyebalkan Pak Jungkook yang datang dan duduk di depanku menarik kursi.

" Kalau ngantuk tidur di kamar. Kebiasaan tidur di sini," Ujarnya yang meletakkan jas di sisi meja. Aku hanya diam, menatap Pak Jungkook.

Aku melirik jendela saat hujan tiba - tiba mengguyur.

" Kamu kenapa lirik jendela mulu? Ada kunti?"
Suara Pak Jungkook selalu saja mengalihkan perhatianku dan tentunya merusak suasana.

" Kunti sama sejenisnya teman bapak ya? Saya mau Say Hi sama mereka."

Sebenarnya aku sudah berusaha memanggil Pak Jungkook dengan sebutan yang pas dan tepat hanya saja aku malah geli sendiri jadi aku memutuskan untuk terus memanggilnya Pak.

Pak Jungkook juga akhirnya sudah pasrah dengan panggilan yang aku sematkan padanya.

" Ini sudah malam ya Hyo, saya enggak mau kamu kesurupan."

" Sudah tau malam masih aja ngantor "

" Ini udah pulang Hyo,"

" Iya kalau saya enggak telpon Bapak ingat balik? Yang ada bukan balik malah belok." Sarkasku dengan nada sinis.

" Jangan marah - marah nanti tambah cantik."

" Enggak mempan!"

" Minta sedikit." Ujar Pak Jungkook seraya meneguk habis cangkir berisi cokelat panas yang baru saja aku seduh. Aku menghela napas panjang, kesabaranku benar - benar diuji saat seperti ini.

" Bapak memang minta saya sleding ya? Katanya sedikit!" Protesku yang tidak terima sembari menatap nanar cangkir yang baru sempat aku teguk sekali.

" Enggak boleh pelit sama  suami."

" Di tempat kerja Bapak bukan suami saya."

Pak Jungkook menyentil dahiku.

" Sembarangan! Saya ini suami kamu dimanapun tempatnya."

" Iya iya bawel. Belum makan malam kan?" Pak Jungkook menggelengkan kepalanya.

" Kamu hari ini capek enggak?"

Aku mengangkat alisku sebelah. Tumben iblis ini baik?.

" Capek gimana? Saya di rumah aja lho."

" Kan disini ada dedek bayi.."

Pak Jungkook mengusap perutku yang seketika membuatku terkejut.

Lho? Dia tahu?? Darimana??
Aku kan baru akan memberitahunya.

 Playboss [BOSS Kampret]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang