9

108 10 4
                                    

Gubrakk..

Pintu rumah dibuka secara kasar oleh shouto, membuat Yaoyorozu terperanjat.

"Oi, apa yang kau lakukan!" Tegur Yaoyorozu.

Shouto tak memedulikannya. Ia naik ke atas. Ke kamarnya.

Matanya menjelajahi setiap sudut kamar.

"Momoo!" Ia panik. Kenapa Momo tak ada dimana mana..

Apa Momo meninggalkannya karena kejadian yang tadi?. Shouto takut.

"Ayahh, Momo dimana?" Kini Shouto baru menanyakannya pada ayah mertuanya.

"Memangnya kenapa?" Tanya ayah mertuanya dengan santai.

"Hh. Momo dan Touya pergi memeriksa kandungan" Yaoyorozu tak mau orang didepannya ini merengek gila, jadi ia dengan terpaksa memberi tahunya.

"Kenapa tak mengabari?!" Shouto berlari ke mobilnya. Ia hendak menyusul Momo.

Shouto segera menuju rumah sakit pribadi Yaoyorozu. Ia bertanya pada resepsionis dimana Touya dan Momo.

Shouto masuk ke pintu biru didepannya itu. Disana terdapat Touya sedang berdiri disebelah Momo sambil memegang pundaknya. Shouto marah. Bisa bisanya mereka tak mengabarinya.

"Tuan Touya, siapa dia?" Ucap dokter kandungan Momo yang terkejut saat pintu ruangannya dibuka oleh lelaki tak dikenal.

"Aku suaminya Momo!" Jawab Shouto sambil ngos ngosan, karena sedari tadi ia berlarian mencari Momo.

"Loh.. Bukannya tuan Todoroki Touya suaminya nyonya Todoroki Momo?" Shouto benar benar marah saat itu juga. Touya seenaknya berpura-pura menjadi suami Momonya? Yang benar saja.

"Tidak, dia itu pedofil" Sudah habis kesabarannya. Ia berceletuk ngawur.

"Siapa yang kau maksud?, sembarangan. Bukan Yuka, aku ini kakak iparnya Momo, dan dia itu pedofil yang sebenarnya" Ucap Touya berusaha meluruskan kesalah pahaman ini pada juniornya.

"Aku bukan pedofil. Aku suaminya Momo!" Ucap Shouto sambil menatap tajam kakaknya itu.

"Sudah sudah. Maafkan aku tuan. Baiklah hari ini nyonya Todoroki, kandungan anda cukup sehat. Jangan beraktivitas yang berat berat ya, dan juga vitaminnya diminum" Ucap Yuka, dokter kandungan wanita yang menjadi adik kelas Touya saat berkuliah kedokteran.

"Dokter.. Aku ini Yaoyorozu, bukan Todoroki" Ucap Momo lirih. Yuka tersenyum menanggapi.

"Baik, nyonya Yaoyorozu.." Jawab Yuka. Sementara Shouto merasakan perih didadanya. Bagaimana tak sedih, saat istrinya tak mau memakai marga suaminya.

Mereka bertiga hendak keluar dari ruangan. Momo berada ditengah tengah mereka. Sungguh Touya puas dengan wajah Shouto saat ini, ia senang melihat adiknya memasang wajah kusut.

"Suami nyonya Yaoyorozu. Aku ingin bicara sebentar" Shouto menoleh pada Yuka yang menyuruhnya duduk dikursi. Mau tak mau ia menurutinya, sementara Momo dan Touya menunggu diluar.

"Apa" Tanya Shouto.

"Kandungan nyonya Yaoyorozu agak bermasalah. Kuharap kau bisa mengurusnya dengan baik" Ucap Yuka serius.

"Aku tak mengerti" Shouto masih sulit mencerna perkataan Yuka.

"Jangan biarkan nyonya Yaoyorozu stres. Itu memengaruhinya, tolong sering seringlah mengajaknya berkomunikasi" Jawab Yuka menjelaskan. Sementara Shouto memasang wajah khawatirnya.

"Tenang saja, kandungannya tak terlalu parah, tapi jangan biarkan ia larut dalam kesedihannya"

Shouto duduk diruang keluarga bersama Touya dan Momo.

Number OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang