Part 8

6.1K 564 26
                                    

Perlahan, kedua mata yang tadinya masih terlelap mulai terbuka. Dan saat itu juga, sekelebat ingatannya tentang tadi malam menari dikepalanya. Gulf mengingat semuanya, mengingat bagaimana panasnya permainan cinta mereka semalam.

“Sial, Kenapa sakit sekali?” Gulf mencoba bangun dari tidurnya. Tubuhnya terasa remuk mulai dari pinggang ke bawah.

“Biarkan aku membantu mu”

Mew melihat Gulf sedikit kesusahan untuk turun dari ranjang. Ia memang sudah bangun lebih dulu dan sengaja tidak membangunkan Gulf karena ia tau Gulf pasti sangat kelelahan.

“Jangan mendekat”

Mew menghentikan langkahnya dan mencoba memahami bagaimana perasaan Gulf saat ini. Ia yakin sebentar lagi Gulf akan meledakkan amarahnya dan ia sudah siap menerimanya.

Apapun yang akan Gulf katakan, Mew tidak akan pernah membantahnya.

“Gulf..”

“Maafkan aku..”

Mereka berbicara bersamaan.

“Kenapa kau meminta maaf?” Tanya Mew heran.

Bukankah seharusnya Mew yang mengucapkan permintaan maaf itu?

“Maaf karena sudah membuat mu terlibat dengan ku”

“Apa maksud mu dengan terlibat?”

“Aku akan bertanggung jawab”

“Hah?!” Mew sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran Gulf.

“Aku akan bertanggung jawab atas diri mu. Karena aku… aku yang membuat mu harus tidur dengan ku semalam. Walaupun sebenarnya bukan sepenuhnya salah ku, jika saja pria brengsek itu tidak menjebak ku”

Apa ini namanya mendapatkan keuntungan ganda?

Mew tadinya mengira Gulf akan menjauhinya atau bahkan membencinya atas apa yang sudah ia lakukan, tapi apa yang Gulf katakan barusan sungguh mencengangkan. Bagaimana mungkin ia bisa berpikir untuk bertanggung jawab?

Apa boleh untuk berbuat egois sekali lagi? Dan menerima pertanggung jawaban yang Gulf janjikan?

“Laluu.. Bagaimana kau akan bertanggung jawab?” Mew mulai berjalan mendekati Gulf. Ia melihat sepertinya Gulf sudah sedikit lebih tenang.

“Aku tidak tau harus bagaimana. Aku belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun sebelumnya. Tapi apa pun yang kau inginkan, Aku akan memenuhinya”

Mungkin sedikit salah jika memulai hubungan dengan keadaan seperti ini. Tapi Mew juga melihat adanya kesempatan baginya untuk bersama dengan Gulf. Lagipula bukan kewajiban Gulf untuk bertanggung jawab.

“Jadilah kekasih ku. Kau tau, hubungan semalam itu sangatlah sakral dan kita sudah terlanjur melakukannya”

“Itu tidak sengaja terjadi”

“Tapi aku melakukannya dengan tulus bersama mu. Dan aku tau, kau juga sangat menikmatinya”

Mew merangkul Gulf kedalam pelukannya. Melihat tidak adanya penolakan, Mew menyenderkan kepalanya pada pundak Gulf dan menlanjutkan bicaranya.

“Gulf, aku bukan pria yang brengsek. Setidaknya kita harus sama-sama bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi. Jika saat ini kita masih belum memahami satu sama lain, tapi yakinlah. Perasaan ku tulus adanya untuk mu”

Gulf hanya bisa terdiam.

Mew yang menatap Gulf terdiam, berusaha mengalihkan pembicaraan. Ia akan membiarkan semuanya berjalan begitu saja sementara ini.

MewGulf - You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang