Part 33 🔞

5.1K 485 12
                                    

"Katakan kau adalah milik ku.."

"Ngghh... Aku.. Aahh.. Milik mu"

Mew mencengkram leher Gulf yang sedang berada dibawah tindihannya. Ia tidak bermaksud menyakiti Gulf karena ia tau jika Gulf akan semakin bergairah saat ia melakukannya. Gulf menikmati sedikit perlakuan kasar dari Mew.

Sudah sepanjang hari ini mereka bergumul tak kenal waktu dan tak kenal lelah.

"Naiklah ke atas ku" Mew melepaskan tubuhnya dari tubuh Gulf dan memilih untuk duduk disofa yang terdapat pada kamar mereka.

Gulf dengan segera mendudukan dirinya diatas pangkuan Mew dan dengan perlahan mengarahkan penis Mew masuk kedalam dirinya.

"Ahhh..." Posisi itu membuat penis Mew masuk semakin dalam.

"Goyangkan pinggul mu, baby"

Kalimat yang keluar dari mulut Mew adalah perintah bagi Gulf. Ia segera menggoyangkan pinggulnya dan sensasi nikmat itu membuatnya mendongakan kepalanya keatas dan menutup mata tak kuasa menahannya.

"Tatap aku" Mew menarik wajah Gulf menghadap kearahnya.

"Aahh..." Gulf menggigit bibir bawahnya menggoda Mew.

Mew segera menggigit bibir bawah Gulf karena tidak tahan dengan kegemasan yang Gulf berikan sehingga membuat bibir bawahnya sekarang sedikit membengkak.

"Aku.. hampir.. keluar..."

"Tunggu"

Mew mengangkat dan membalikan tubuh Gulf membelakanginya. Ia akan menyelesaikan permainan mereka kali ini disofa.

"Ku mohon.. cepatlah.." Pinta Gulf dengan manja.

Mew sangat menyukai saat Gulf memohon kepadanya. Kekasihnya itu berubah menjadi lebih lembut dan penurut saat mereka sedang berhubungan badan.

"Nggghhhh... Mew.."

Gulf kaget saat Mew menghentakan penisnya hanya dalam satu kali hentakan. Meskipun sudah sering melakukannya, tetapi Gulf selalu dikejutkan dengan keahlian Mew dalam memuaskannya.

Seperti saat ini, ia tidak tau darimana Mew mendapatkan tenaganya, mereka melewati hampir setengah hari mereka dengan saling memuaskan nafsu mereka.

"Kau menyukainya?" Tanya Mew seraya menggoyangkan pinggulnya.

Gulf hanya mengangguk.

"Jawab aku.."

"Emmpph.. Ahh.."

"Jawab aku Gulf"

"Iya... Ahhh.. Aku menyukainya..."

Puas dengan jawaban Gulf, Mew semakin mempercepat gerakannya dan membuat Gulf semakin menggila. Ia tidak bisa menahannya lagi, penisnya akan segera meledak.

"Aku.. tidakk.. Ngghhh.. tahann" Rintih Gulf.

"Keluarkan bersama.."

Tak lama kemudian, mereka akhirnya mencapai klimaks bersama. Mew mengeluarkan spermanya didalam lubang Gulf dan kemudian melepaskan dirinya pergi untuk mengambil lap yang sudah dibasuhi dengan air hangat untuk membersihkan tubuh Gulf.

"Apa kau mau ku gendong ke kasur? Sepertinya kau sudah tidak sanggup lagi untuk bergerak" Goda Mew.

"Itu semua karena mu"

"Tapi kau menyukainya"

Mew akhirnya mengangkat Gulf ke ranjang tanpa menunggu jawaban dari Gulf. Ia pun segera naik ke ranjang dan menarik tubuh Gulf untuk tidur didalam pelukannya.

"Aku mencintai mu, Gulf"

"Aku juga mencintai mu"

------

"Kau harus mengenakan ini" Gulf menyerahkan topi dan kaca mata hitam yang baru saja dibelinya kepada Mew.

"Aku tidak mau" Sudah sepuluh menit berlalu, Mew tetap bersikeras menolak mengenakannya.

"Mew, kita akan berjalan-jalan dipinggir pantai. Itu pasti sangat ramai. Bagaimana jika ada yang mengenali mu?"

"Aku tidak masalah dengan itu"

"Lalu bagaimana dengan ku? Mereka pasti akan membicarakan mu yang sedang berlibur dengan seorang pria"

"Aku tidak peduli. Kau memang benar kekasih ku. Untuk apa aku menutupinya"

Yang Gulf lakukan sekarang adalah berusaha menjauhkan Mew dari gossip. Ia tidak ingin Mew nantinya akan mendapatkan kecaman ataupun omongan yang tidak enak tentang hubungan mereka. Gulf tau pasti tidak semua orang akan bisa menerima hubungan antara pria dengan pria.

"Apa kau masih belum bisa menerima jika hubungan kita diketahui oleh orang banyak?" Tanya Mew. Karena ia tau itu selalu menjadi masalah diantara mereka.

"Aku hanya tidak ingin jika kau nantinya akan terkena berita yang tidak enak. Kau ingat, kau adalah musisi dan model terkenal. Bagaimana jika nantinya mereka membenci mu karena hubungan kita?"

"Kenapa mereka membenci ku atas apa yang aku suka? Jika mereka memang tulus menyukai ku, maka mereka akan menerima ku apa adanya. Aku ingin mereka mengenal ku karena karya ku bukan karena kehidupan pribadi ku. Sekarang jangan pernah mengkhawatirkan itu lagi"

Gulf yakin Mew pasti sudah memikirkan matang-matang atas keputusan yang sudah ia ambil. Baik itu dari segi resiko ataupun reputasinya nanti.

"Percayalah kepada ku, mereka pasti akan menyukai mu. Karena kekasih ku ini adalah pria yang tampan dan juga menggemaskan"

Mew mengulurkan tangannya dan disambut oleh Gulf. Pertama kalinya mereka akan memperlihatkan hubungan mereka di muka umum. Mereka memutuskan untuk berjalan kaki menelusuri pinggir pantai yang berada tak jauh dari villa mereka menginap. Dan benar saja, baru beberapa menit mereka berjalan, sudah banyak para penggemar Mew yang mengenalinya datang untuk meminta foto bersama.

"Phi Mew, siapa pria disebelah mu ini? Sangat tampan" Goda salah satu penggemar wanitanya.

"Dia?" Mew menunjuk kearah Gulf.

"Dia kekasih ku.."

"Aaaww... Kalian sangat cocok bersama"

"Bisakah kalian berdiri lebih dekat? Biarkan kami memfoto kalian.. Bolehh naa..."

"Kalian sungguh membuat kami iri"

"Apa kau juga model? Tapi aku tidak pernah melihat mu sebelumnya"

Ternyata respon yang ditunjukan oleh penggemar Mew sangat baik berbeda dengan yang Gulf takutkan selama ini. Tapi ia tetap berjaga-jaga karena ia tau, sebaik apapun pasti akan ada beberapa mulut jahat yang akan membicarakan mereka nantinya.

"Kau lihat, mereka sangat menyukai mu" Ujar Mew setelah mereka menjauh dari kerumunan penggemarnya.

"Emm.. semoga saja semua penggemar mu sebaik mereka"

"Jangan terlalu memikirkannya. Apa kau ingin berbelanja? Kita bisa membeli beberapa oleh-oleh sebelum pulang"

Mew membawa Gulf ke salah satu toko souvenir yang berada disana dan tampaknya toko itu menjual barang-barang berkualitas dan sedikit mahal. Dompet Gulf tidak akan bisa menanganinya.

"Lebih baik kita pindah ke tempat lain" Ajak Gulf.

"Kenapa? Toko ini cukup bagus"

"Tapi terlihat mahal"

"Jangan khawatir. Ambil apa saja yang kau mau, aku akan membelikannya untuk mu. Sekalian bantu aku memilih apa yang harus ku beli untuk Thanya dan orangtua ku"

Gulf sebenarnya tidak suka menggunakan uang Mew meskipun mereka sedang menjalin hubungan. Ia tidak terbiasa akan itu. Tapi lihatlah apa yang Mew lakukan, hanya dalam hitungan menit ia sudah memasukan banyak baju dan juga oleh-oleh lainnya kedalam keranjang.

"Mew, kau terlalu menghamburkan uang mu. Untuk apa kau membeli sebanyak ini?"

"Ini untuk Mae, Pho, Phi Grace.. lalu ini untuk Thanya, Mama dan Dad"

"Tapi kau terlalu boros"

"Bagaimana jika setelah ini aku menyerahkan semua uang ku untuk kau kelola?"

"Kenapa?" Gulf bingung

"Bantu aku, naa... Bantu aku agar tidak boros seperti yang kau katakan"

"Apa kau tidak takut jika kau membawa kabur semua uang mu?"

"Tidak, karena aku percaya kepada mu. Bagaimana? Apa kau mau?"

"Aku akan memikirkannya nanti. Sekarang selesaikan belanja mu. Kau sudah membeli terlalu banyak"

Mew tidak mendengarkan. Ia beralih dari etalase satu ke etalase lainnya. Tangannya begitu ringan saat memasukan semua barang yang terlihat oleh matanya.

"Coba ini, Gulf" Mew menyerahkan baju berwana biru laut lengkap dengan celana pendek berwarna hitam.

Malas membantah, akhirnya Gulf masuk kedalam kamar ganti dan mencoba pakaian yang Mew pilihkan. Namun sepertinya celana itu terlalu pendek untuk pria tinggi sepertinya.

"Bagus. Kau terlihat sangat sexy" Goda Mew saat membisikan kalimat itu ditelinga Gulf.

Gulf hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat kegenitan kekasihnya itu.

Mew mengarahkan pandangan matanya ke penjuru ruangan untuk melihat baju apalagi yang bisa ia ambil untuk Gulf coba. Ia beranjak menuju rak baju saat melihat baju yang ia sukai. Namun sudut matanya menangkap sesuatu yang membuat emosinya naik seketika. Ia bisa melihat seorang pria menghampiri Gulf dan mencoba menggodanya.

"Baju itu sangat cocok dikenakan oleh mu. Tubuh mu.." Pria tak tau diri itu menyentuh bahu Gulf.

"Jauhkan tangan mu darinya" Mew menghampiri pria itu.

"Mew, hentikan" Gulf berusaha menahan Mew.

"Apa masalahnya dengan mu?"

"Yang baru saja kau sentuh ini kekasih ku. Dengan wajah mesum mu itu kau terlihat seakan hendak memakannya"

"Aku hanya memujinya karena..." Pria itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena Mew sudah lebih dulu menyela.

"Ia tidak perlu pujian dari mu. Silahkan cari mangsa mu ditempat lain. Pria ini milik ku"

Gulf merasa kasian saat melihat pria itu tak berkutik. Ia tidak bisa membalas Mew dan akhirnya berjalan pergi keluar dari toko itu.

"Apa kau harus semarah itu?" Tanya Gulf.

"Kenapa kau tidak menepis tangannya saat ia menyentuh mu?"

"Itu karena kau terlalu cepat datang. Jika tidak, aku yakin tinju ku ini akan membekas pada wajahnya. Apa kau kira aku akan tinggal diam saat ada orang lain menyentuh ku? Kau sepertinya lupa siapa aku"

"Baju ini, kau hanya boleh mengenakannya didepan ku saja"

"Maksud mu?"

"Aku tidak akan membiarkan kau mengenakannya diluaran. Aku tidak ingin jika ada pria mesum lainnya yang mencuri pandang kearah mu dan mendekati mu. Kau terlalu sexy dan menggoda saat mengenakannya. Sekarang gantilah, aku akan membawa baju-baju ini ke kasir"

Mew berjalan meninggalkan Gulf dengan wajah masam. Ia masih kesal karena sudah lengah sehingga Gulf-nya disentuh oleh pria mesum tak tau diri.

Gulf sendiri hanya bisa tertawa geli melihat tingkah kekasihnya itu.

Tapi ia tak mempermasalahkannya lagi, karena ia lebih menyukai Mew yang peduli padanya seperti ini.

To be continue..

MewGulf - You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang