Part 19 🔞

5K 507 23
                                    

"Apa Mew sudah tidur?"

"Sudah. Ia kembali tidur setelah makan dan meminum obatnya"

"Gulf, Mama sangat berterima kasih karena kau mau menemui Mew"

Tadinya Gulf memutuskan untuk segera pulang setelah menjenguk Mew. Tapi melihat kondisi Mew saat ini, Gulf memilih untuk menginap dan menemaninya. Pada akhirnya itu menyadarkan Gulf jika ia masih peduli terhadap Mew.

"Apa yang sedang Mama kerjakan?" Gulf melihat jika Mama Mew sedari tadi sibuk dengan laptopnya meskipun waktu saat ini sudah menunjukkan lewat tengah malam.

"Mama sedang mengecek CCTV hotel tempat Mew dibawa oleh wanita itu"

Ternyata Mama Mew selangkah lebih depan daripada mereka. Gulf sendiri tidak menyangka jika Mama Mew akan berpikir sampai ke sana.

"Lalu apa yang sudah Mama temukan?"

"Lihatlah ini"

Mama menggeser laptopnya kearah Gulf. Dilayar itu mereka dapat melihat ada dua orang yang sedang memapah Mew menuju ke kamar hotel dan Sunny adalah salah satunya.

Sayangnya kualitas gambar itu kurang jelas sehingga mereka tidak bisa melihat wajah pria yang membantu Sunny malam itu.

"Apa Mama mencurigai mereka?"

"Mew bilang jika ia tidak banyak minum malam itu. Ia hanya minum dari gelas yang wanita itu bawakan untuknya. Dan apakah menurut mu tidak aneh jika tiba-tiba Mew merasakan pusing setelah meminumnya? Ia bahkan tidak sadarkan diri"

"Apa yang akan Mama lakukan sekarang?"

"Mama berusaha menghubungi wanita itu untuk mengajak pergi ke dokter bersama tapi ia selalu menolak dengan banyak macam alasan. Yang bisa kita lakukan saat ini hanyalah menunggu dan melihat apa yang akan ia lakukan selanjutnya"

Bolehkah Gulf berharap agar kecurigaan mereka terbukti? Bolehkah ia berharap jika ini hanyalah sebuah mimpi buruk? Tinggal bertahan sedikit lagi dan mimpi buruk ini akan segera berakhir setelah mereka bangun nanti.

Setelah berbincang cukup lama dengan Mama, Gulf memutuskan untuk kembali mengecek keadaan Mew dikamarnya.

Ia masuk ke kamar dan tidak berusaha menyalakan lampu karena takut membangunkan Mew. Tapi betapa terkejutnya Gulf saat mendapati Mew sedang duduk diranjangnya dan menangis.

"Kenapa? Apa ada yang sakit?" Dengan panik Gulf segera menghampiri Mew.

"Gulf.. Kau disini?"

"Emm.. Aku hanya turun dan berbicara dengan Mama. Lalu kenapa kau menangis?"

"Aku terbangun dan melihat mu tidak ada disini. Aku pikir semua itu hanya mimpi. Aku hanya bermimpi kau mendatangi ku dan berbicara dengan ku"

Hati Gulf terenyuh melihat Mew yang tak berdaya. Jika melihatnya seperti ini, siapapun tidak akan ada yang percaya jika Mew yang sangat mencintainya ini mampu mengkhianatinya.

Gulf tidak bisa melakukannya, ia tidak akan bisa meninggalkan Mew.

"Ijinkan aku untuk mempercayai mu lagi"

Gulf menarik wajah Mew kearahnya. Mengecup keningnya dan perlahan ciumannya turun ke kedua mata Mew yang masih menitikan air mata.

Tangisan yang keluar kali ini adalah tangisan bahagia. Mew sangat bahagia saat Gulf memutuskan untuk mempercayainya lagi.

"Bolehkan aku mencium mu, Gulf?"

Merasa tak perlu menjawab, Gulf memulainya terlebih dulu. Ia memajukan wajahnya kearah Mew yang sudah siap menerima ciumannya. Ada perasaan rindu yang teramat dalam pada setiap lumatan yang mereka lakukan.

MewGulf - You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang