Part 32

4.4K 510 26
                                    

Gulf’s POV

Mew..

Tolong jemput aku di club.

Mew?

Kau mengabaikan ku?

Segera hubungi aku jika kau sudah membaca pesan ku.

“Kemana ia sebenarnya?” Gulf sedikit kesal karena Mew tidak merespon pesan yang ia kirim. Mew tidak mungkin pergi tidur sebelum Gulf pulang. Tapi kemana ia sebenarnya?

“Gulf, apa kau mau pulang bersama ku?” Billkin menawarkan untuk pulang bersama. Ia juga sekalian mengantarkan PP pulang, karena teman mereka itu sudah tidak sadarkan diri.

“Tidak perlu. Aku akan meminta Mew menjemput ku. Kau urus PP saja”

“Apa kau sudah berhasil menghubunginya?”

“Tenang saja, sebentar lagi ia akan membaca pesan ku. Mana Phi Jenny?”

“Jangan hiraukan dia. Ia pasti berada diantara kumpulan orang-orang yang sedang menari dibawah sana. Kalau begitu, aku pergi dulu. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu”

Billkin bersusah payah mengangkat tubuh PP dan membawanya pulang. Dari awal Billkin sudah melarang PP agar tidak minum terlalu banyak, tapi pria itu tidak mendengarkannya.

Setelah Billkin dan PP berlalu, Gulf kembali mencoba menghubungi Mew. Entah sudah panggilan yang ke berapa kali, tapi Mew tetap tidak menjawab panggilannya. Apa yang sedang ia sibukan? Gulf hanya bisa mendengus dengan kesal dan tetap teguh pada pendiriannya untuk menunggu Mew datang menjemputnya.

“Apakah pria tampan ini sedang sendirian?”

Gulf sudah terbiasa jika ada yang menggodanya. Itu sering kali terjadi.

“TIdak. Aku sedang menunggu kekasih ku”

“Kau terdengar sombong sekali saat mengucapkannya”

“Apa itu masalah bagi mu?” Gulf memutarkan tubuhnya untuk melihat seperti apa sosok pria yang sedang menggodanya saat ini.

“Kau merindukan ku?”

“Bright, Kau sengaja mengubah suara mu untuk mengerjai ku?” Gulf mempersilahkan Bright untuk duduk dikursi kosong tepat di sebelahnya.

“kekasih mu belum datang menjemput?”

“Aku masih belum bisa menghubunginya. Bagaimana kabar mu?”

“Sedikit sakit hati dengan mu sebenarnya. Terakhir kali kau bahkan mengutus orang untuk mengembalikan baju yang ku pinjamkan. Padahal aku berharap untuk bertemu dengan mu”

Gulf mengingatnya. Karena Bright-lah, Ia dan Mew bertengkar sepanjang pekan. Dan Mew-lah yang melarangnya untuk bertemu lagi dengan Bright.

“Maafkan aku. Pacar ku sedikit posesif, kau tau itu”

“Sejak kapan kau jadi penakut dan penurut?” Bright menggodanya.

Gulf hanya tersipu malu dan enggan untuk membantahnya karena ucapan Bright hampir sepenuhnya benar. Bukan karena takut tapi Gulf lebih memilih untuk menuruti Mew agar pertengkaran mereka bisa segera berakhir. Ia tidak sanggup jika harus berlama-lama menghadapi sikap merajuk Mew kepadanya.

Waktu sudah melewati tengah malam dan Gulf berulang kali mengecek ponselnya berharap akan ada pesan balasan dari Mew. Nanum ponselnya tidak pernah berbunyi.

MewGulf - You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang