Part 9

5K 566 12
                                    

Seorang pria tak berdaya terikat pada kursi disebuah gedung tua. Sudah beberapa jam pria tersebut tidak sadarkan diri. Sampai siraman dingin mengenai tepat diwajahnya, membuat ia terbangun dan tersadar jika ia sedang disekap.

“Apa air dingin ini berhasil membuat mu bangun?”

Mew merasakan sakit pada bagian atas kepalanya. Ia ingat jika siang tadi saat hendak berangkat untuk pemotretan, sebuah benda yang cukup keras menghantam kepalanya dan membuatnya tersungkur ditanah dalam hitungan detik.

“Aku tidak menyangka jika kau ternyata seorang pengecut” Ujar Mew kepada pria brengsek dihadapannya.

“Dan kau adalah seorang pria lemah. Gulf sungguh bodoh karena memilih mu”

Apo-lah yang menyerang Mew dan menyekapnya. Semata-mata karena kesal dihajar habis-habisan oleh Mew kemarin sehingga ia tidak berhasil mendapatkan Gulf.

Teman-temannya pun sudah membatalkan taruhan mereka dan itu artinya ia harus mencari cara lain untuk mendapatkan uang. Para rentenir itu mulai menterornya dan nekat untuk mendatangi rumahnya.

“Tapi sayangnya Gulf mencintai pria lemah ini”

Bug!

Apo melayangkan tinjuan ke wajah Mew. Perkataan Mew lontarkan barusan membuatnya murka.

“Teruskan pukulan mu. Setidaknya aku membutuhkan bukti yang cukup untuk memasukkan ke penjara”

“Apa kau pikir akan ada yang bisa menemukan mu disini?”

“Aku yakin Gulf akan menemukan ku”

------

“Lebih baik katakan dimana ia berada sekarang?!”

Meski awalnya sempat bersikeras tidak mau memberitahukan dimana Apo berada, namun dengan  desakan dan ancaman dari Gulf akhirnya mereka mau membuka mulut.

“Phi, aku sudah tau dimana Mew berada”

Gulf menghubungi Stu dan menceritakan apa yang sedang terjadi. Ia memberitahu Stu jika ia sedang dalam perjalanan menuju ke tempat Mew berada.

“Jangan ke sana sendirian. Itu terlalu berbahaya, Gulf”

“Akan lebih berbahaya lagi jika kita terlambat menemukannya, Phi”

“Berhati-hatilah. Aku akan segera ke sana dan membawa polisi bersama ku”

Gulf kali ini nekat untuk pergi sendiri. Ia bahkan tidak membiarkan PP untuk ikut dengannya. Tidak ingin lagi menambah masalah dan takut jika PP juga akan terluka nantinya.

Meminjam mobil PP, Gulf membawanya dengan kecepatan penuh. Sepanjang jalan ia berdoa untuk keselamatan Mew dan mulai menyalahkan dirinya sendiri. Jika saja Mew tidak mendekatinya, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi.

Tiba-lah akhirnya Gulf di sebuah gedung tua yang ternyata sangat luas. Mengharuskan Ia menelusuri satu per satu ruangan yang ada disana.

Dan saat hendak menaiki lantai dua gedung tersebut, ia bisa melihat dimana Apo sedang memukuli Mew yang terikat dengan sangat brutal menggunakan potongan kayu yang cukup besar.

“HENTIKAN..!!”

Apo menghentikan pukulannya dan melihat kearah teriakan itu berasal.

“Apa kau datang untuk mencari ku, nong?” Tanya Apo.

“Pergi Gulf…!!

Mew tidak menyangka jika Gulf nekat untuk datang sendirian menyelamatkannya. Seharusnya Gulf bisa membawa beberapa orang ataupun polisi bersamanya. Tidak perlu sendirian seperti sekarang ini. Gulf tidak akan menang melawan Apo seorang diri.

MewGulf - You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang