Dia baik

23 7 0
                                    

Esok harinya paparan cahaya menembus  ruangan menyilaukan mataku, suara burung-burung yang berkicau pun mulai kudengar.

"Megan sayang, bangun yuk sarapan", ucap mama sambil menggoyangkan tubuhku.

Aku hanya menyeringai dan mengangguk, tapi sosok pria yang duduk bersila di sofa kamarku mengganggu pandanganku, ku lihat baik baik dan benar si bocah itu.

Heh, rasanya males banget melihat wajahnya, yang sok imut itu.

Aku pun mengabaikan keberadaan nya dan mulai turun kebawah diikuti olehnya yang tampaknya terkejut karena aku tidak menghiraukannya.

Sampai di meja makan hanya ada aku, Mama Zoey, dan Radit. Mama pun hanya menyiapkan kami sarapan lalu pamitan pergi ke butiknya untuk bekerja.

Hemmmm,, lagi lagi berdua dengan bocah itu membuat ku bosan. Kami pun makan dan dia mulai lagi mengajak ku berbicara.

"Megan, besok berangkat bareng ya."

"Apaan si, berangkat sendiri sono, ogah gw mah",jawabku ketus.

"Kenapa si jutek banget sama gw?"

Aku mengabaikannya dan melanjutkan makan ku. Dia pun hanya menatapku tajam tanpa menyentuh makanan nya.
Aku yang merasakan hal itu sedikit risih, dan mulai melototi nya, dia hanya membalas tatapanku dengan senyum nya ya...manis sih. Hus apaan si mikirnya. Kalian bisa bayangin sendiri deh yaa dikit dikit dia mirip Sehun EXO, awokwkwk.

SKIP.

Aku baru sadar aku belum membeli perlengkapan sekolahku besok,aku pun langsung menelpon papa hehe minta uang. Setelah ditransfer aku langsung berganti pakaian dan turun untuk belanja ke mall.

Tapi lagi lagi si Radit mengikuti ku.

"Mau kemana?",tanya dia

"Ke Mall"

"Ikut ya gw, gw juga mau belanja"

Aku yang bosan berbicara dengannya pun mengiyakan, penting ga berisik deh.

Di mobil kami berdua duduk dibelakang, kami diantar oleh Pak Dio, supir keluarga yang sudah bekerja dengan papa dari aku kecil.

"Pak Dio, nanti bapak ikut masuk ke dalem aja, sekalian kita makan", ucap Radit.

"Wah, gausah mas Radit saya tunggu di parkiran aja."

Aku yang melirik Radit pun berpikir "baik juga ni anak"

"Yah Pak... Ayo ya g.."

"Gapapa pak, ikut aja",sahutku

"Owh iya Dek",jawab Pak Dio

Aku dan Dio pun saling melihat satu sama lain, ketika aku melihatnya dia tersenyum lagi. Ya Tuhan... Hentikan dia,,, senyumnya terlalu manis.
Aku pun mengalihkan pandangan ku lagi.

Sampai di Mall

Aku,Radit, dan Pak Dio menuju gramedia. Disana aku sibuk memilih beberapa ATK yang ku butuhkan, Radit pun hanya mengintil saja sambil ikut memilih.

"Pak, kesukaan Bani apa pak?",tanya Radit membuatku langsung menengok ke arah mereka di belakangku.

"Bani suka buku komik gitu mas"

"Hahaha, baru inget aku, waktu Bani nginep di rumah dia betah banget baca komik dan nonton anime di kamarku. Kira kira Bani belum punya yang mana ya?"

"Eh, gausah mas. Gausah. "

"Apaan si Bapak, aku beliin buat Bani bukan buat bapak, hahahaha"

Aku hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepala melihat tingkahnya. Dia pun memilih banyak komik untuk Bani.

Setelah kami membayar kami langsung ingin makan, karena emang laper banget. Dan kasian Pak Dio daritadi nungguin kita.

"Makan di Solaria yuk", ajak aku.

"Pak Dio mau makan dimana?", tanya Radit membuatku terkejut, dia malah menanyakannya pada Pak Dio.

"Saya mah ikut aja mas"

"Bapak suka nya apa?Harus jawab gaboleh ngelak ngelak terus"

"Saya suka ayam mas, ayam kentucky"

Radit melirik ku.

"Ke KFC aja yuk", tanpa mendengar jawabanku dia langsung berjalan dengan Pak Dio. Lagi lagi aku tersenyum melihat tingkahnya.

Kami makan disana, dan ya Radit membelikan satu bucket ayam KFC untuk Pak Dio.

"Buat Bani", kata Radit sambil memberikan nya ke Pak Dio.

"Wah..makasih ya mas Radit. Jadi merepotkan".

"Gapapa pak, lagian jarang- jarang saya pergi kan sekalian karena ga bisa ajak Bani".

Dalam hatiku,
"Dari awal aku gak tau orang seperti apa dia, tapi melihatnya hari ini membuatku sedikit senang di dekatnya".

Kami pun pulang, Radit pun selalu mengajak ngobrol Pak Dio. Emang bawel itu bocah.

Di rumah.

"Bani...". Teriak Radit seketika keluar dari mobil melihat seorang anak kecil sekitar kelas 6 SD sedang menyirami taman.

"Mas Radit...",jawabnya dengan wajah gembira.

Radit pun langsung mengajak Bani masuk ke rumah. Aku hanya mengikuti dari belakang.

Selepas bersih bersih, aku mendengar sesuatu gaduh di kamar Radit, ternyata karena pintu pembatas kamar kami tidak tertutup rapat jadi aku bisa mendengar. Aku pun mengintip ke sana dan melihat Radit dan Bani yang sedang bermain sambil makan ayam KFC bersama yang dibungkus khusus untuk Bani bukan bucket ayam tadi ya.

Hass.... Hari ini melihat nya aku jadi banyak tersenyum tanpa ku sadari mereka menatapku. Aku yang sadar langsung ingin menutup kembali pintu, namun Bani memanggilku.

"Mba Megan... Sini ikut main", ucap Bani yang sangat menggemaskan. Wajah Bani yang manis pun membuat ku senang melihatnya hehe. Ya dia dan keluarganya memang bisa dibilang good looking semua. Berkulit kuning langsat bersih dan manis seperti orangtuanya.

"Kalian lanjutin aja"

Saat aku berusaha menutup pintu, tangan Radit meraih tanganku dan menarik ku masuk ke kamarnya, aku yang kaget hanya terdiam.

"Main disini ngapa, sekali kali", ahhh kali ini dia tersenyum lebar.

Aku pun duduk di sofa kamar Radit dan melihat tingkah konyol mereka yang membuatku sedikit tertawa. Radit yang sudah SMA pun sama menggemaskan nya dengan Bani yang masih SD.
Kami bertiga menghabiskan waktu seharian di kamar Radit.

Tanpa kusadari aku tertidur di sofa, saat aku bangun aku melihat Radit dan Bani yang tertidur pulas juga dengan mulut menganga di kasur membuatku benar benar harus ekstra menahan tawa. Aku takut membangunkan mereka. Diam- diam ku foto wajah jelek mereka ketika tidur sebagai koleksi ku. Hahahaha.

Find youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang