Kami bersaudara

15 6 0
                                    

Esok hari.

Hari ini, hari pertama aku dan Radit berangkat ke sekolah. Memasuki SMA membuatku sangat senang, aku sangat berekspektasi tinggi.
Aku dan Radit berangkat diantar oleh Pak Dio. Pukul 6:30 kami sudah berada disana dan langsung dibimbing menuju ke lapangan.
Aku dan Radit pun berpisah disana, dia berbaris di barisan laki-laki, dan aku di barisan perempuan.
Jam 7 saat itu sangat panas sekali, bapak kepala sekolah memberikan dongeng yang sangat panjang, aku tidak terbiasa dengan ini.
Aku mulai kliyengan. Namun sebuah tangan menepuk pundak ku.

"Hei, pusing?",tanya seorang perempuan yang memakai rompi PMR itu.

"Iya kak, pusing sedikit. Tapi gapapa kok."

"Kalau mau ke belakang boleh kok."

"Enggak kak, makasih. Saya masih kuat."

Dia pun pergi mengecek keadaan siswa lain.
Dari bawah aku bisa melihat banyak kakak kelas yang berdiri memperhatikan kami dari gedung lantai 2&3.

Sekitar 8.30 upacara penyambutan selesai. Kami langsung di arahkan menuju ruangan yang terdapat nomor pada kartu identitas kami.
Aku dan Radit mendapatkan ruangan yang sama X MIPA 1 . Di lantai 2. Syukur deh setidaknya ada yang ku kenal.
Saat masuk Radit diajak duduk dengan seorang teman pria lain, namun dia menolak dan memilih duduk di sampingku.

Seketika seorang guru masuk dia langsung melihat apakah masih ada bangku yang kosong atau tidak, mata nya pun menangkap aku dan Radit yang duduk satu meja.

"Kalian yang di belakang, kenapa duduk nya lawan jenis?",tanya guru perempuan itu.

Aku gugup karena terkejut namun Radit yang berbicara.

"Kami bersaudara, Bu.", Jawab Radit disambung aku yang hanya menganggukkan kepala.

"Owh Kalian saudara? Saudara kandung atau sepupu?",tanya guru itu lagi

Radit ragu saat ingin menjawab, namun kali ini biar aku yang berbicara.

"Kandung bu.",jawabku. Radit terkejut dan langsung menengok ke arah ku dengan wajah penuh tanya.

"Kembar ya?",tanya guru itu lagi dan lagi.
Batinku "bawel banget ni guru. Kepo banget."

"Tidak bu, saya sekolah di luar negeri jadi ketika pulang ke sini saya mengulang kelas", jawabku sambil berharap semoga guru itu percaya dan berhenti bertanya.

"Owh, kami sekolah dima..?",belum selesai guru itu bicara ada suara ketukan pintu dari luar.

"Tok...tok...tok...", semua yang ada di kelas pun turut menengok ke arah sumber suara.

"Permisi Bu, kami dari OSIS ingin mengampu kelas ini atas perintah dan jadwal yang sudah ditentukan."

"Oh iya masuk nak. Anak-anak hari ini anggota OSIS akan menemani hari pertama kalian, selamat menikmati.",ucap guru itu sambil berjalan keluar.

"Hallo selamat pagi adek-adek.",ucap salah satu pria didepan.

"Selamat pagi Kak.",jawab sekelas serentak.

"Perkenalkan kami dari Anggota OSIS SMA AGUNG BAKTI 01. Saya Adrian,( laki - laki tinggi yang memiliki kulit sawo matang dan terlihat ramah juga murah senyum) sebelah saya Kak Made (laki-laki berkacamata yang berkulit putih namun tidak terlalu tinggi, namun dia terlihat galak dan memiliki tatapan yang tajam), lalu ada Kak Galuh (perempuan dengan wajah jutek dan tanpa senyuman. Wajahnya sangat kaku dan terlihat tidak menyenangkan), yang terakhir ada Kak Brandon",( laki laki tinggi dengan wajah galak itu membuatku ilfil. Wajah nya sok sok an melototi tiap siswa di kelas membuatku enek).

Find youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang