SI WIBU

30 9 0
                                    

Dia menatapku dengan tatapan tajamnya. Aku pun melihat dirinya dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Heh!", ujar dia sambil menjitak kepalaku.

"Duh, woy!",jawabku sambil terus melototinya.

"Lo ngapain disini, ha? Lo Megan?", tanya dia.

Dalam hatiku bertanya,
"Lah, siapa dia?".

"Iya, gw Megan. Anak tunggal keluarga Suryo",jawabku angkuh dengan tangan di pinggang.

"Cih, lu bukan satu satunya. Minggir Lu!!", Sambil mendorongku ke sisi lain pintu.

Saat aku ingin berteriak Mama baru itu sebut saja Mama Zoey datang dan memanggilku.

"Megan, sorry but it's not your room."
"Lah,, gimane? Ini dulu kamar saya"

"Kamar kamu di sebelah sini sayang, ayo mama anter", sambil membawa kan koperku ke kamar sebelah. Kamar sebelah ini dulu ruangan kerja mama. Ketika aku masuk sudah ada barang-barang ku disana tersusun rapi dan hanya sedikit lembab karna jarang digunakan.

"Ini kamar Megan?", Tanya aku sambil meletakan tas di meja belajar.

"Iya sayang, kamu mandi dulu ya nanti Mama suruh mba Lastri bersihin lagi kamar kamu ya. Mama tinggal dulu nyiapin makan malem", ucapnya lembut sekali.
Mama baruku ini memang sangat cantik, postur tubuh nya ideal dan walaupun seumuran mama ku dia terlihat awet muda. Pantes aja papa kepincut.

Aku pun melihat lihat dan ku sadari ada sebuah jendela besar dan pintu di sebelah ruangan. Ya, yang memudahkan saat mama kerja dulu, kalau aku menangis saat tidur , mama bisa langsung datang. Aku jadi sedih lagi nih!

Mba Lastri datang dan mulai membersihkan semuanya, aku pun mandi dan bersih bersih. Selesai mandi mba Lastri sudah tidak ada disini. Ruangan pun sudah bersih dan wangi. Aku mulai menata pakaian dan barang-barang ku di tempatnya. Sambil beres beres aku terbayang bayang, kemana Mama? Kenapa? Apa yang terjadi? Lagi lagi aku memikirkan hal itu sambil mengusap air mata ku yang tanpa tersadar menetes.

"Tok...tok...tok..." ,Suara ketukan jendela sebelah. Ku kira anak laki-laki itu hanya iseng namun dia terus mengetuk jendela pembatas ruangan itu membuatku terganggu. Sejujurnya aku tidak suka dengan dia, aku tau dia adalah anak dari Mama Zoey, adik tiriku.

"Tok...tok...tok...tok...tok...",benar benar mengganggu, aku pun membuka korden dan menggeser jendela itu.

"Apa?",tanyaku sinis.
"Jadi lo beneran Megan?" , tanya dia sambil mengajak berkenalan dengan tangannya, "Gw Radit, ka...",ucap dia namun ku potong.

"Oh, ok.",Aku langsung menutup jendela, mengancingnya dan menutup korden. Gw bener bener merasa savage girl banget wkwkwk.

Aku pun lanjut membereskan barang barang. Sekitar 15 menit kemudian Mba Lastri memanggilku untuk makan malam dibawah, aku mengiyakan dan turun. Di bawah sudah ada Papa, Mama, dan anak sokab itu. Aku langsung duduk, dan mama mengambilkan ku nasi dan lauk, anehnya dia bisa tau porsiku dan makanan kesukaanku. Aku tidak ambil pusing dan langsung makan.

Papa pun membuka obrolan

"Megan, besok kamu akan mulai sekolah di sekolah yang sama kaya Radit", ucap papa sambil meminum jus di depannya.

"Iya.", Aku hanya mengiyakan yang membuat papa dan yang lain terkejut.

"Gak biasanya kamu langsung iya iya.", Kata papa

"Kan papa yang bilang, kalau mau tinggal disini harus ikut aturan papa.",jawabku sambil menahan emosi dan sesak di dada.

"Hemm bagus kalo kamu ngerti", ucap papa yang langsung berdiri dan beranjak ke kamarnya karena telah selesai makan.

Mama Zoey pun mengikutinya. Ya. Dan hanya aku dan si anak tengil itu di meja makan. Aku sama sekali tidak menggubrisnya, dan melanjutkan makan, namun tiba tiba dia pindah duduk di sebelah ku dan mulai makan lagi. Aku yang risih langsung menghentikan makanku dan pergi ke kamar tanpa menghiraukannya.

Jam 22:00 aku masih belum bisa tertidur padahal tubuhku kerasa capek banget. Aku masih sibuk memikirkan apa yang selama ini terjadi ketika aku gak dirumah? Kemana mama? Pertanyaan itu selalu menghantui pikiranku sampai suara ketukan jendela membuyarkan lamunanku. Si anak tengil itu lagi.

Aku membuka korden dan melihat dia sedang memakai topeng valak yang membuatku terkejut dan terjatuh ke belakang.
"Arghhhhhh", teriak ku disambung dengan tertawanya yang terbahak bahak.
"Hahahahahaha .... Sorry sorry...hahaha".
Aku yang emosi langsung menutup korden dan mengumpat sendiri di kasur. Sangat menjengkelkan sekali dia.
Aku pun menyetel asmr rain sound dan musik penenang untuk membantu ku tidur, tanpa ku sadari aku sudah terlelap.

Find youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang