Hidup Baru

7 4 0
                                    

Aku kembali ke rumah dan menemukan Papa Mama sudah di sana.

"Pa? Ma?", Sapa ku.

"Radit, mana Megan?",tanya mama.

"Maafin Radit, Megan...",kata ku.

"Pak, bu. Mba Megan ketemu ibu.",lanjut Pak Dio

"APA?! BAGAIMANA BISA?! Radit papa suruh kamu jemput Megan dan jaga dia. Kenapa bisa?!",teriak papa kepadaku.

"Pa, sabar pa. Kita dengerin dulu penjelasan Radit.",kata mama.

Namun Pak Dio lah yang menjelaskan semua. Ia menjelaskan bagaimana Megan menipu ku. Aku benar-benar takut, papa terlihat marah.

"Maafin papa, nak. Ya udah sekarang Megan dimana?",tanya papa.

"Megan di rumah Bima, Pa.",jawabku.

" Bima? Yang ortunya ternak sapi itu? Yang selalu nyetok susu sapi di rumah?",tanya papa lagi.

"Iya pa.",kata ku singkat

"Kenapa kamu ga bawa dia pulang?",tanya papa kembali.

"Maaf pa.",jawabku singkat. Aku tidak mau mereka tau apa yang dikatakan Megan kepada ku. Aku pun ingin melupakannya aku tidak akan pernah peduli pada nya.

Papa langsung pergi disusul oleh mama. Papa diantar oleh Pak Dio. Mereka pergi ke rumah Bima.

Aku hanya bisa menunggu di rumah, aku bahkan enggan melihat wajah Megan lagi.

Sesampainya papa di sana, ia langsung mencari Megan. Namun naas nya Megan tidak lagi di sana. Ia sudah pergi. Pak Dio pun bertanya pada aji.

"Mba Megan, kemana?",tanya Pak Dio.

"Dia sudah pergi sama mama nya. Tolong jangan pisahkan mereka lagi.",kata aji.

"Bli. Kamu ini tidak tahu apa-apa. Kamu tidak seharusnya mencampuri urusan keluarga saya.",kata papa mencoba tetap tenang.

"Saya tau semuanya,om. Saya tau semuanya.", tiba-tiba Bima datang.

"Tau apa kamu?!",teriak papa. Ia tahu siapa sebenarnya Bima. Bima adalah orang kepercayaan mama Megan, itulah mengapa Bima tidak pernah menampakkan diri jikalau ada Papa Mama di rumah.

"Saya tau bagaimana om memisahkan mereka berdua, melarang Megan bahkan untuk menghubungi nya. Apa om masih punya hati nurani? Megan rindu dengan mama nya. Tapi om malah memisahkan mereka dan memilih membesarkan anak orang dan menikahi wanita lain.",teriak Bima.

"Bima!!",teriak aji padanya.

"Saya sayang om sama Megan. Saya ga mau kehilangan dia lagi, saat seperti om mengirim dia ke luar negeri. Saya ga akan pernah ngelepasin Megan lagi,om.",ucap Bima.

Papa Megan hanya terdiam dan tersenyum kecil mendengarnya.

"Kamu sayang Megan? Kamu bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi dengan Megan setelah ini.",kata Papa.

"Dimana mereka?",lanjut papa bertanya lagi.

"Saya gak akan pernah kasih tau om!",kata Bima tegas dan sangat percaya diri.

Akhirnya papa menelepon beberapa orang untuk mencari Megan dan mama nya. Papa, mama pun meninggalkan kediaman Bima.

Pov Megan.

Sesaat sebelum aku pergi bersama mama tiba-tiba ada seorang lelaki bertubuh besar datang. Ia menyapa aku, dan keluarga Bima. Ternyata ia juga akrab dengan mereka.

"Sayang , kenalin ini om Backy, suami mama yang baru. Kamu bisa panggil dia daddy.",kata mama.

"Hallo om.",kata ku.

"Panggil daddy aja, honey.",ucap Backy pada ku.

Entah mengapa aku merasa Backy bukanlah orang baik, saat bersalaman dengan ku ia mengelus punggung tangan ku, mata nya pun menunjukan kegatelan nya pada perempuan membuatku sedikit takut. Terlebih lagi badannya besar tinggi dan penuh tatto dan tindik. Apa ini benar-benar selera mama?

Aku benar-benar tidak ada masalah dengan orang bertatto, teman ku di UK juga kebanyakan bertatto, tapi melihat cara dia menyapa ku aku merasa takut.

"Ma, Megan ke kamar mandi dulu ya.",ucap ku.

Aku pergi ke kamar mandi, di sana aku merenungkan hal yang ku lakukan tadi terhadap Radit. Aku benar-benar menyesal. Aku tidak seharusnya mengatakan hal sejahat itu. Aku tidak membencinya. Aku bahkan menyukai nya. Tapi kenapa Radit sampai membentak mama? Aku benci saat melihat hal seperti itu. Itulah sebabnya aku berbicara ngawur.
Aku harap Radit memaafkan ku. Lagi pula. Aku tidak akan kembali ke rumah itu.
Ya. Aku memutuskan ikut mama dan Backy ke rumah mereka.

"Sayang, setelah ini kita beli perlengkapan, baju kamu dulu ya. Kamu ga perlu ambil barang kamu di rumah itu. Mama takut mereka akan misahin kita lagi.",kata mama.

"Iya ma.",jawab ku.

Sebenarnya aku sedikit heran, kenapa papa dan Radit melarang keras aku bertemu mama? Aku pun bersiap untuk pergi. Di depan sudah ada mobil van hitam, yang kaca nya juga hitam membuatku tidak bisa melihat keadaan di dalam nya.

Aku berpamitan pada Bima's family. Bima memelukku erat.

"Kabari aku ya, nanti aku kapan-kapan main.",kata Bima.

"Iya, Bim. Makasih ya.",kata ku lalu berpamitan dengan yang lain. Aku pun pergi.
Tak lama setelah itu di jalan, mobil kami berpapasan dengan mobil papa, aku langsung menoleh mengikuti arah mobil itu ternyata mengarah ke rumah Bima.

"Sayang, kenapa?",tanya mama.

"Gapapa ma.",jawab ku.

Perasaan ku tiba-tiba merasa tidak enak. Aku gundah, gelisah, merana asdhskzjensgjljklth.

Singkat cerita setelah membeli keperluan ku, kami menuju ke bandara. Ternyata aku akan dibawa ke Jakarta. Di sana aku akan memulai hidup baru ku.

Skip.

Sesampainya di Jakarta, aku melihat suasana yang sangat berbeda dengan Bali. Indah juga.
Sampai aku masuk ke sebuah perkampungan kecil aku melihat perbedaannya. Banyak orang di luar bercengkrama, ngopi dll. Namun yang membuat ku terkejut , di tiap garasi rumah banyak mobil van hitam seperti punya om Backy.
Bahkan perempuan di sana hampir semua memakan baju mini dan di dekat mereka banyak lelaki. Aku mencoba berpositif thinking. Sampai di depan rumah, mobil berhenti. Aku keluar dan ketika mama keluar banyak dari wanita itu yang menyapa mama. Selama di mobil aku tidak mendengar apapun. Namun begitu keluar aku mendengar ada wanita yang berkata kotor dll. Ada pria mabuk.

Oh iya, posisi rumah mama berada jauh ke dalam sedangkan perkampungan ini semakin dalam semakin ramai, namun semakin kecil jalan dan rumah-rumah nya. Aku merasakan perbedaan yang sangat signifikan dengan kondisi perkampungan bagian depan dan belakang.

Find youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang