awkward moment

22 6 4
                                    

@kelas.

Aku dan Radit duduk canggung di kelas. Dia juga tidak mengajakku bicara, namun mata kami masih sesekali bertatapan dan saling membalas senyum.

Bener bener awkward banget woy!!!

"Ehmm, lo nanti..",ucap Radit terpotong saat aku menatap dia.

"Kenapa Dit?",tanya ku canggung.

"Gak, gapapa. Gajadi.",ucapku.

Sampai pulang sekolah kami sama sekali tidak ada percakapan. Saat kami turun ke lantai 1 terlihat Adrian dengan wajah babak belur sedang menyender di sebuah tiang depan kelas nya.

"Kak, kenapa itu mukanya???",tanya ku sambil berjalan ke arahnya.

"Gapapa.",ucap Adrian dengan senyuman.

"Gw balik duluan ya. Bro, balik dulu gw.",ucap Adrian pada ku dan Radit sambil berjalan menuju parkiran utama siswa.

Radit pun menarik tanganku untuk segera pulang.

Di mobil. Masih saja. Hening. Diam.
Tiba-tiba Radit mulai berbicara, membuat ku kaget.

"Hassss, masih aja diem lo kaya dulu.",kata Radit kesal.

"Ha? Ah..so..sorry. gw juga awkward banget mau ajak ngomong.",jawabku.

Kami saling menatap dan saling tertawa, seolah olah tau apa yang dipikirkan masing-masing dari kami.

#RADIT.

"Sial, dari dulu gapernah mau buka obrolan ni anak.", batinku.

"Hassss, masih aja diem lo kaya dulu.",kata ku kesal.

"Ha? Ah..so..sorry. gw juga awkward banget mau ajak ngomong.",jawab Megan.

Iya juga si ya, awkward bgt g si Hahaha.

@rumah. #Megan.

Di rumah kami berjalan masuk sambil tertawa malu- malu. Tunggu dulu. Kenapa? Kok gw ketawa? Harusnya gw marah.

Aku langsung memukul bahu Radit sangat keras membuat nya meringis.

"Lo? Bisa- bisanya lo ketawa-tawa.",ucapku keras sambil menunjuk wajahnya.

"Hehe, sorry. Tapi lo suka kan?",tanya dia menggodaku.

Wajah ku memerah dan langsung lari ke kamar meninggalkan nya.


Find youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang