Sekuel Te Amo My Jerk Husband
{Bisa dibaca terpisah}
Harap memfollow akun ini sebelum membaca karyanya❗
Abeth Brexley Carrington, sangat membenci seluruh keturunan Dexter. Keluarga Dexter baginya adalah orang-orang yang selalu membawa sial untuk kel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sir, kita sudah sampai."
Abeth keluar dari Limousine dan merapikan sedikit jasnya yang kusut. Berlari kecil untuk membukakan Allura pintu dan mengulurkan tangannya.
Allura tersenyum kecil. Semburat merah muncul di pipi pucat-nya tak ayal ia menerima uluran itu.
Saat sudah menapak di tanah, Alkitab melupakan sesuatu. "Wait." Ia masuk lagi ke Limousine dan mengambil syal pemberian Abeth.
"Udara dingin sekali. Jadi aku membutuhkan syal ini, terimakasih ya karena sudah memberikanku, apa kau membawa syal---" perkataan Allura terhenti karena Abeth merebut syal itu dari tangannya dan memakaikannya di leher Allura.
Abeth memakaikan Allura syal dengan bertele-tele, ia hanya ingin lebih dekat dengan Allura. Ia tidak tahu jantung siapa yang berdetak kuat itu, karena ia pun sangat gugup didekat Allura. Mereka saling tatapan.
Allura mematung. Jaraknya sangat dekat dengan Abeth saat ini. Satu inci saja ia memajukan wajahnya, mungkin mereka akan berciuman.
"Aish!" Allura menggelengkan kepalanya guna membuang pikiran mesumnya.
"Kau oke?" Abeth mengambil jarak dari Allura.
Allura menunduk dan menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. Lalu mendongak dan tersenyum, "aku baik-baik saja."
"Kita di pantai?"
"Hm..."
Allura mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Pantai ini indah sekali, walaupun keadaan gelap, namun sinar rembulan membuat pantai bersinar.
Abeth melingkarkan tangannya, kali ini Allura berinisiatif menggandeng Abeth sendiri. Mereka berjalan bergandengan layaknya sepasang selebritis yang berjalan di atas red carpet.
Allura menoleh kearah Abeth, tingginya hanya sebatas bahu pria itu jadi dia harus mendongak. "Kau kedinginan." Bisiknya pelan.
Abeth menatapnya. "I'm fine. Suhu di ruangan akan hangat."
Allura hanya mengiyakan saja.
Mereka berdua memasuki restoran yang sepi itu. Dimana sudah dihiasi banyak bunga-bunga juga lilin-lilin kecil yang membentuk lingkaran. Ditengah-tengahnya ada meja bundar dan dua kursi. Abeth menyiapkannya begitu matang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
