The Darkness of Devil - Carrington #2

TDOD | 09 | Making Deal With the Devil

The Darkness of Devil update!!

Playlist : Little Mix - Shout Out to My Ex

****

Allura membuka matanya, Seketika ia bisa melihat mata biru secerah langit milik Abeth... Abeth menopang tubuhnya yang hendak jatuh.

Apa ini? Kenapa jantung Allura berdetak seperti lari maraton?

Ini kedua kalinya Abeth menolongnya setelah kejadian di tangga waktu lalu.

"Bangun, mari kita hajar ibu tua itu." Ucap Abeth dengan datar.

****

Allura memegangi pipinya yang memanas. Abeth itu terkesan cuek dan kejam, tapi dia juga mempunyai sisi baik, seperti dia menolong Allura yang hendak jatuh, sudah dua kali kejadian itu terjadi.

Tapi, melihat dari sisi devil pria itu membuat Allura kecewa dan mendengus kesal.

Seharusnya ia tahu, ia tidak boleh terlibat dengan orang licik seperti Abeth. Seperti ini, melangkah kemanapun Allura merasa tidak nyaman karena bayang-bayang Abeth yang menghantuinya.

Saat ini dia sedang dibawa oleh Abeth entah kemana.

Ia hanya menurut kala Abeth menyuruhnya naik ke mobil dan meninggalkan flat serta Mrs. Robinson.

Abeth tidak mengucapkan sepatah kata pun pada Mrs. Robinson, ia hanya mengatakan kata 'kejutan' dengan wajah datarnya pada ibu paruh baya itu.

Tentunya Allura mengerti kejutan apa yang dimaksud oleh Abeth itu. Yang pasti bukan kejutan istimewa seperti di hari ulangtahun, melainkan sebuah siksaan untuk seseorang.

Tentu saja Allura pernah mendapatkan kejutan dari Abeth yakni kehilangan pekerjaannya. Dan itu sungguh menyiksa baginya. Ia tidak dapat menghasilkan uang dan kini terjebak menjadi maid tanpa gaji seumur hidup di rumah Abeth Carrington!

Mobil itu berhenti, Abeth melepaskan sealbeatnya dan keluar dari mobil. Tanpa ba-bi-bu, Allura segera mengikuti Abeth. Karena Allura tahu bahwa Abeth adalah tipe orang yang tidak suka berbicara banyak dan tidak penting. Memang begitulah kebanyakan ciri-ciri orang kaya, pikir Allura.

Ia jalan di belakang Abeth, dan memandang sekeliling. Bangunan tinggi yang ada di hadapannya saat ini. Untuk apa Abeth mengajaknya kemari?

"Kenapa kau mengajakku kesini, tuan?" Allura menatap Abeth yang sedang berjalan didepannya. Mereka memasuki sebuah gedung tinggi.

Abeth mengacuhkannya.

Allura mencibir pelan.

Allura tidak terlalu fokus dengan apa yang dilakukan Abeth. Mereka saat ini tengah berada di lift.

Tentu saja sedikit canggung berada di ruangan yang sama dengan Abeth. Tapi Abeth hanya menatap lurus dengan wajah datar.

Setelah lift sampai ke lantai yang dituju Abeth, mereka keluar.

Bagaikan orang yang norak, Allura terus memerhatikan sesuatu yang baginya jarang dilihat.

Ia hanya fokus memandang sekeliling.....

Tempat ini sangat megah.

Tiba-tiba Abeth membuka pintu salah satu ruangan disana menggunakan sebuah kartu yang Allura tidak tahu.