The Darkness of Devil update!!
Playlist : David Guetta, Sia - Flames
Votement!
____💖____
Dirinya terkejut saat pertama kali melihat, ia melihat sepasang iris biru yang menatapnya datar. Hidung mancung, rahang tegas dan bibir sexy itu membuat Allura terlena.
"Sadarlah nona, kau hampir jatuh."
Allura semakin gelagapan.
"Tu-tuan?"
****
Allura segera menegakkan tubuhnya dan menahan tubuhnya agar tidak terjatuh lagi, Allura membuang wajahnya karena tidak sanggup untuk menatap wajah sang penyelamatnya.
Menyadari bunga-bunganya berserakan di lantai, Allura segera menuruni anak tangga untuk mencapai lantai. Tapi sebelum menapaki anak tangga terakhir, Allura berbalik badan, kini dia hanya bisa menatap punggung orang itu. Setidaknya itu lebih baik, daripada ia kehilangan kata-kata saat bertatapan dengan orang itu.
"Tuan Carrington, terimakasih telah menolongku. Aku mungkin bisa jatuh ke lantai jika anda tidak menolongku tadi. Sekali lagi terimakasih...." Allura kemudian mengutip bunga-bunga itu dan memasukkannya ke dalam box.
Ia menyadari kalau Carrington itu membalikkan badannya dan memerhatikan dirinya yang sedang berjongkok. Allura mencoba menghiraukan dan kembali pada kegiatannya, berpura-pura tidak mengetahui kalau Carrington itu memperhatikannya.
"Begitukah cara orang miskin mengatakan terimakasih dengan tidak menatap mata orang yang menolongnya? Apakah rata-rata orang miskin tidak sekolah? Tapi aku rasa tidak, semua anak punya orangtua yang mengajarinya sopan santun. Jadi dirimu termasuk kategori mana, nona Chocolate cosmos? "
Orang itu mencoba menyindir Allura atau bagaimana? Kelakukan orang itu sangat berbeda dengan orang yang menjadi pelanggan pertama di musim dingin ini, padahal mereka adalah orang yang sama.
Allura menoleh padanya dan bangkit berdiri. Ia memerhatikan orang itu, tangan dilipat di dada, kaki maju sebelah dan dagu terangkat serta senyum miring yang membuat Allura semakin geram.
"Tuan seratus Dollar, aku sudah mengatakan terimakasih padamu, masalah aku menatap dirimu atau tidak, itu tidak penting! Yang penting aku tulus mengucapkannya padamu. Dan jangan membawa-bawa orang tua dalam setiap permasalahan. Mereka tidak ada sangkut-pautnya dengan masalah ini. Apakah kau sering mengadu pada orangtuamu jika kau punya masalah? Sepertinya ya, dilihat dari sikapmu yang seperti ini. Dan juga, aku ingatkan padamu, orang miskin itu tidak selamanya miskin! Justru orang miskin yang paling beruntung dan pintar di dunia ini, memang kami miskin, tapi kami punya etika yang lebih baik dari orang kaya." Kini Allura membalas dengan senyum miring.
"Kalian orang kaya hanya bisa menindas dan mengancam! Yang kaya berkuasa, yang miskin diperbudak! Tapi aku bersyukur karena aku menjadi orang miskin seperti yang kau katakan, setidaknya aku tidak menjadi orang yang sombong dan pemalas seperti kalian. Hanya bisa menyuruh dan memerintah. If the word is no longer meaningful, maybe silence is the best."
Ucap Allura yang bermaksud menyindir orang itu balik.
Abeth hanya menatapnya muram, ia benar-benar tidak percaya kalau seorang miskin kini sudah berani menceramahi dirinya. Hell! Dia pikir dia siapa sehingga bisa menceramahi seorang Carrington!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of Devil - Carrington #2
Любовные романыSekuel Te Amo My Jerk Husband {Bisa dibaca terpisah} Harap memfollow akun ini sebelum membaca karyanya❗ Abeth Brexley Carrington, sangat membenci seluruh keturunan Dexter. Keluarga Dexter baginya adalah orang-orang yang selalu membawa sial untuk kel...