Sekuel Te Amo My Jerk Husband
{Bisa dibaca terpisah}
Harap memfollow akun ini sebelum membaca karyanya❗
Abeth Brexley Carrington, sangat membenci seluruh keturunan Dexter. Keluarga Dexter baginya adalah orang-orang yang selalu membawa sial untuk kel...
Please give you vote & Comment before you read it.
____💜____
Playlist : Lewis Capaldi - Someone You Loved
****
Carrington's Mansion, California, Los Angeles - USA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi kau adalah pelayan di Mansion ini, Allura?" Evelyn membuka pembicaraan setelah terjadi keheningan di antara mereka.
Allura yang duduk di samping Abeth hanya tersenyum kikuk seraya mengangguk. Sebenarnya ia risih duduk bersebelahan dengan Abeth yang notabenenya adalah majikannya.
Tapi Evelyn bersikeras untuk menyuruhnya bersikap biasa saja.
"Tapi, kau sangat cantik, kenapa kau mau menjadi seorang pelayan di mansion Abeth? Apa kau memang bekerja sebagai pelayan?" Evelyn memerhatikan wajah Allura dengan teliti seolah-olah sedang mengintimidasi Allura.
"Saya memang pelayan di mansion ini, Nyonya...." Jawab Allura dengan ragu.
"Ah, jangan panggil aku Nyonya..." Evelyn memegang tangan Evelyn dan mengerucutkan bibirnya. "Kau boleh memanggilku Tante atau Aunty atau boleh juga dengan sebutan Mom."
Allura tersenyum tidak enak hati pada Mommynya Abeth, orang itu terlalu baik dan ramah, kenapa putranya sendiri memiliki sifat yang terbalik dari darinya? Bisa ditebak, jika semua anaknya menuruni sifat dari sang Daddy.
"Saya bekerja pada tuan Abeth, Aunty." Kata Allura sambil menekankan nama Abeth.
Allura dengan gugup melirik pada Abeth yang dengan santainya menyusun rubik dan sesekali berbicara santai dengan adiknya, Drake yang duduk di samping Abeth sedang memainkan ponselnya sambil memakai earphone. Sedangkan Nyle Carrington duduk bersebelahan dengan istrinya dengan laptop di pangkuan pria itu.
Mereka semua sangat sibuk. Mungkin juga, mereka dari tadi menghiraukan dirinya disini. Allura menggembungkan pipinya dengan kesal. Dari awal datang, Allura bahkan tidak mendengar suara Daddy dan adiknya Abeth. Hanya Evelyn saja yang mengajaknya berbicara dari tadi.
Abeth terlihat santai dan tidak menghiraukan perkataan ibunya.
"Hiraukan manusia-manusia kaku itu, Allura. Aku sangat pusing jika harus berkumpul bersama tiga lelaki dingin ini. Seperti berbicara dengan manekin. Tidak ada yang mau berbicara atau sekedar mengobrol. Seandainya aku punya anak perempuan, pasti aku tidak akan kesepian seperti ini. Beruntung ada dirimu, jadi--,"
