Sekuel Te Amo My Jerk Husband
{Bisa dibaca terpisah}
Harap memfollow akun ini sebelum membaca karyanya❗
Abeth Brexley Carrington, sangat membenci seluruh keturunan Dexter. Keluarga Dexter baginya adalah orang-orang yang selalu membawa sial untuk kel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau suka?"
Allura mengangguk dengan antusias. "ini sangat enak! Aku suka."Allura mencomot cake sebagai dessert dan tersenyum puas.
Saat ini mereka kembali ke restoran di pantai sambil menikmati makan malam. Abeth sedari tadi hanya diam saja sambil tersenyum menatapi Allura. Gadis itu sangat imut.
"Apa kau tidak masalah jika kita menikah bulan depan?"
Allura berhenti mengunyah dan menatap Abeth dengan bingung. "secepat itu?"
Abeth mengangguk pasti. Allura mengerenyitkan keningnya.
Allura meneguk air. "Tapi bagaimana dengan keluargaku? Aku belum mengenal mereka."
"Aku akan mengenalkanmu besok pada mereka," Abeth menggantung, "juga orangtuaku."
Allura menggaruk tengkuknya. "Apakah tidak terlalu cepat? Maksudku kita belum puas berpacaran."
Abeth menggeleng. "Tidak. Aku tidak ingin berpacaran denganmu lagi. Aku tidak mau kesempatanku hilang. Aku sudah pernah kehilanganmu. Dan aku tidak mau mengulanginya lagi. Itu menyakitkan."
Kehilangan Allura masih menyimpan bekas di hatinya. Ia tidak akan pernah melupakan kejadian itu. Sangat sakit saat dia baru menyadari betapa cintanya ia pada gadis itu. Dan Abeth tidak ingin mengulur waktu lagi atau kesempatan untuk memiliki Allura selamanya hilang.
Sebelum Allura berubah pikiran dan mengingat semua kejahatan Abeth dulu.
Biarkan semua berjalan sesuai dengan rencananya.
***♥️***
"Allura!" Brent yang pertamakali menyadari kehadirannya.
Semua orang kini menatapnya dengan ekspresi yang berbeda-beda.
Apa yang terjadi?
Allura yang merasa dirinya menjadi pusat perhatian hanya bisa berdiri kikuk. Dia memang tidak mengetahui apa yang terjadi, tapi sepertinya sangat menegangkan.
Brent datang mendekat dan menyodorkan sebuah kertas ketangannya. Ia menerimanya dengan ragu. Allura membukanya dengan pelan dan membacanya.
Itu adalah sebuah undangan resepsi pernikahan dari Brent dan tunangannya yang bernama Alice.
"Datanglah di hari pernikahanku besok." Kata Brent.
Allura tidak tahu apakah ia bisa menghadiri undangan itu, tapi jika memang Brent adalah adiknya tidak ada salahnya jika ia datang. Mungkin itu bisa membantu sedikit demi sedikit ingatan Allura untuk kembali. Kini Allura memusatkan pandangannya pada Abeth yang menatapnya dengan tatapan lembut. Mungkin ia akan meminta izin dulu pada Abeth sebelum memberi keputusan. Jadi ia hanya bisa mengatakan, "akan kuusahakan," pada Brent.
