3 tahun yang lalu
⫹⫺
Awal tahun sekolah menengah atas di Korea, adalah masa yang paling membahagiakan dalam hidup Doyoung. Hidupnya selalu dilengkapi rasa sayang, bahagia dan cinta yang berlimpah, tentu dengan keluarga yang harmonis.
Baru pertama kali masuk sekolah saja Doyoung sudah mendapat cap sebagai anak yang murah senyum, pintar serta ramah. Tentu tampan hanyalah sebuah bonus baginya. Saat ini Doyoung sedang memandang langit biru berpadu dengan awan putih yang selalu berhasil menyentuh hatinya kala menatap langit, seraya menunggu kedatangan sang kakak untuk menjemputnya. Entah mengapa Doyoung sudah tertarik pada langit dari masa kecilnya. Rasa cinta akan keindahan pada sang biru, sulit untuk diungkapkan.
"DOR!!"
Doyoung menoleh tanpa terbesit rasa terkejut, itu kakak kesayangannya! Kim Jihoon. Dengan cepat senyum setulus sutra terbit dari pemuda yang lebih muda, seakan senyum itu tidak akan pernah pudar dari wajah Kim Doyoung. Lucu saja ketika sang kakak membuat suara dibuat-buat demi mengejutkan dirinya.
"Udah lama nunggu ya?" Tanya sang kakak dengan tawa rendahnya dan bergerak untuk bergabung duduk di sebelah sang adik.
"Iya. Lama banget sih, kak! ngapain aja? udah jam berapa nih!" Keluh Doyoung dengan nada memelasnya.
"Yaampun! iya-iya maafin deh ya, padahal baru telat 5 menit." Sahut Jihoon dengan tangan yang mengusap gemas surai merah sang adik.
Hening beberapa saat.
Karena Jihoon mengerti Doyoung sedang sibuk mengagumi langit, sesuatu yang sangat disukai sang adik. Matanya bergerak mengikuti arah pandang Doyoung, sebuah senyuman kecil perlahan tergambar pada wajahnya.
"Kak."
"Hmm."
"Kalau udah besar nanti, Doyoung mau kuliah di satu universitas di negeri Eropa bareng kak Jihoon! ajak junghwan juga." Ucapnya dengan nada penuh semangat. Mendengar ucapan sang adik, Jihoon tertawa kecil. Dirinya dan Doyoung hanya berbeda tiga tahun, tentu ada kemungkinan mereka satu universitas.
"Oke. Kalau begitu, kakak tunggu kamu lulus ya!" Jawab Jihoon dengan senyuman yang mengembang. Doyoung tidak pernah gagal membuatnya takjub akan setiap ucapan yang ia lontarkan.
"Jadi, gimana hari pertama sekolah?" Tanya sang kakak yang sudah memasang muka antusiasnya, ia kembali menoleh mengamati wajah Doyoung yang masih memandang lurus pada langit cerah.
"Hari ini cukup seru! Tapi Doyoung kurang suka, karena setiap Doyoung jalan selalu dikerumuni sama orang-orang." Doyoung kembali mengeluh dengan nada tidak suka.
"Itu tandanya kamu itu terkenal Doyoung. Astaga! kau ini tampan tapi nggak sadar diri, harusnya bersyukur bisa setampan kakakmu ini." Diakhiri dengan dengusan dibuat-buat dari sang kakak. Doyoung tidak menggubris perkataan sang kakak, terlalu lelah dengan sikap kakaknya yang terlalu percaya diri itu. Namun pada saat bersamaan, selalu bisa membuat hati Doyoung tersentuh akan sikap lembut dari seorang kakak.
"Kakak nggak penasaran alasan kenapa Doyoung suka sama langit?" Tanya sang adik dengan mata menatap lurus ke langit yang luas serta bebas.
"Nggak."
"Ishh!"
"Tapi kakak tahu, langit memilki arti yang berharga bagi Doyoung. Karena setiap Doyoung menyukai sesuatu, pasti itu hal yang sangat berarti kan bagimu?" Doyoung menoleh menatap sang kakak yang juga sedang menatapnya.
"Curang, kak Jihoon nggak seru lagi orangnya!"
Tawa ringan terdengar dari sang kakak, kemudian mengusap kembali surai merah Doyoung dengan gemas. Bagaimana bisa anak yang sudah menduduki sekolah menengah atas ini menggemaskan di mata Jihoon?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Gelap | Kim Doyoung ✓
Short Story"𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧? 𝐊𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐝𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠?" warning! including harsh words, depression, mental illness, so please be wise befor...