XIII. ꜱᴋʏ

882 150 22
                                    

Doyoung terduduk di kantin rumah sakit bersama para sahabat yang menatapnya dengan penuh interogasi. Yang paling membuatnya merinding adalah tatapan datar dari Asahi. Mengapa tiba-tiba semua orang jadi seperti bodyguard nya Junkyu ya?

Doyoung hanya berdiam diri di bangkunya, melihat ke berbagai arah menghindari tiap tatapan interogasi dari teman-temannya. Di sebelahnya terdapat Yoshi dan Hyunsuk sedangkan di depannya ada Asahi, Mashiho, Jaehyuk dan Yedam. Haruto dan Jeongwoo ada di sebelah kiri Yoshi.

Astaga Doyoung mulai lelah di tatap seperti ini, dia sedang sakit! tapi kenapa teman-temannya jadi dingin seperti ini? Ah iya, Junkyu sedang memesan makanan. Karena tidak ada Junkyu, jadi hening seperti ini. Padahal suasana kantin rumah sakit ramai, tapi mengapa Doyoung merasa sepi ya?

"Ini makanannya." Junkyu datang dengan dua nampan yang berisi banyak makanan, lalu meletakkan di meja.

"Terima kasih Junkyuuuu~" Doyoung terkejut ketika semua temannya mengucap itu bersamaan dan langsung merasakan ramai kembali secara tiba-tiba, entah Haruto dan Jeongwoo yang mulai bercanda, Mashiho yang memarahi Jaehyuk karena rusuh saat mengambil makanan, dan Yedam yang mulai banyak tertawa.

Jadi, para temannya ini marah karena Doyoung membuat Junkyu menangis? Pikir Doyoung seraya melamun. Tanpa disadari Doyoung, Junkyu meminta Hyunsuk bergeser untuk duduk di sebelahnya, yang membuat Hyunsuk merotasikan matanya.

"Setelah makan, ayo bicara." Ucapan Junkyu yang pelan membuat Doyoung tersadar dari lamunannya, ia Doyoung mengangguk sebagai jawaban.

"Omong-omong, kenapa kalian bisa ke sini? Kan aku bilang besok aja kalau kalian mau ke sini." Junkyu membuka percakapan pada semuanya.

"Kak Junkyu egois banget. Masa dia diam-diam jenguk Doyoung padahal, udah janji mau bareng kita aja besok." Haruto menjawab.

"A-apa sih? Kapan kakak bilang kayak gitu ruto!" Sepertinya ada yang salah tingkah, Doyoung hanya pura-pura tidak tahu.

"Jangan bohong, kak Hyunsuk yang membuat kita tahu semuanya." Balas Mashiho. Ucapan itu membuat Junkyu malu setengah mati.

"Lain kali kalau mau bohong yang jago. Kayak nggak tau aja kak Hyunsuk siap ngawasin kau 24 jam." Yoshi menambahkan, seraya mengaduk makanannya.

"HAHAHHAHAHA." Itu Jaehyuk yang tidak mampu menahan tawanya lagi.

"PLAK!"

"ADUH!" Tamparan lembut pada bahu Jaehyuk di terima dari sang sahabat, siapa lagi kalau bukan Asahi.

"Berisik." Ucap Asahi singkat. Seketika Jaehyuk terdiam dan kembali fokus pada makanannya.

"Kak Doyoung jago banget buat kak Junkyu nangis, aku aja kaget." Ucap Jeongwoo setelah minum.

"Iya! Kak Junkyu tuh jarang banget nangis." Tambah Yedam niat mengompori Junkyu.

"Sttttt udah-udah semuanya fokus makan!" Akhirnya yang tertua turun tangan.

"Doyoung!" Panggil Hyunsuk setengah berteriak. Doyoung meneguk salivanya susah payah, merutuki dirinya sendiri dalam hati.

"Y-ya kak?" Sebuah tatapan mata yang tajam dari Hyunsuk dapat Doyoung rasakan, meskipun terdapat Junkyu di sebelahnya. Doyoung memutar badannya ke arah kanan, menatap Hyunsuk dengan sopan.

"Kau apain Junkyu? Kok bisa sampe nangis hm?" Hyunsuk berucap terlihat serius.

"A-aku-" Baru saja Doyoung akan menjawab.

"Ish apa sih kak! Doyoung lagi sakit! Jangan digodain!" Ucap Junkyu setengah berteriak membuat semua temannya kembali fokus pada kegiatan makannya.

Sisi Gelap | Kim Doyoung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang