V. a letter {bonus}

630 63 0
                                    

TREASURE

Apa judulnya bagus? Mungkin itu nama perkumpulan kita? Tiba-tiba saja "harta karun" memang cocok dengan kita semua. Junkyu! Mungkin aku memang nggak pernah mengatakan ini secara gamblang, tapi aku benar-benar berterima kasih.

Aneh ya, kalau sikap aku tiba-tiba jadi kayak gini? Aku juga merasa begitu. Tapi aku bersumpah, hanya sekali seumur hidup aku akan seperti ini.

Jangan dilepas ya Kyu, fotonya! Ini sengaja aku tempel di buku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan dilepas ya Kyu, fotonya! Ini sengaja aku tempel di buku ini. Aku minta langsung dari Asahi, buat kenangan aja, malam ini benar-benar malam yang berharga dalam hidupku. Bersama kalian, aku selalu merasa tenang dan aman. Apa lagi kau, Junkyu. Ini memalukan, tapi aku akan menyesal kalau nggak menulis ini.

Terima kasih karena sudah menjadi semangat hidupku. Seorang Doyoung.

Berkat kau, aku bisa memiliki teman. Bukan, Maksudku saudara. Kalau aja nggak ada yang nyelamatin aku hari itu, aku nggak akan bisa hidup hingga titik ini. Juga, saat waktu dimana Junghwan ninggalin aku. Kau selalu siap berada di sisiku.

Kyu, begitu aku dengar ceritamu, aku merasa lemah. Kau begitu kuat hadapi semuanya, nggak kayak aku. Jadi, ini pesan buat dirimu, Junkyu :

•selalu jujur dengan dirimu sendiri
•katakan sesuai apa yang hatimu ingin katakan
•jangan pendam semuanya sendirian
•menangis, kalau kau ingin menangis

Dan terakhir :

•jangan lupakan aku.

Sebenarnya Kyu, aku nggak masalah kalau kau melupakan aku. Bukannya aku akan meninggalkan dirimu, entah mengapa aku harus menulis ini. Rasanya kalau kau melupakan aku, akan menyakitkan.

Sulit mengungkapkan semua jasamu dalam hidupku. Aku senang bisa mengenal dirimu. Kim Junkyu, sosok yang begitu kuat. Bahkan dapat menguatkan aku. Sebelumnya aku mau minta maaf karena sikapku kepadamu saat pertemuan pertama kita. Ah, kalau di ingat agak memalukan.

Aku jadi ingin menghabiskan lebih banyak waktu lagi bersama kalian. Kak Hyunsuk...astaga sepupumu benar-benar membantu aku untuk mengerti seorang kakak. Serta semua teman-temanmu yang datang di kehidupanku, hingga kembali berwarna.

Sesaat aku ingin mati. Tapi, kau muncul. Junkyu, aku mau berjuang. Aku mau memperjuangkan kehidupanku kali ini. Apa tuhan memberi kesempatan kepadaku? Walaupun aku merasakan sakit. Aku nggak peduli. Aku benar-benar ingin hidup. Kalian alasannya.

Junkyu, ini sakit. Aku tau mengeluh memang bukan hal yang baik. Tapi aku sangat ingin mengatakannya, kalau aku tetap seorang manusia yang bisa merasakan sakit.

Tapi aku ingin hidup. Setiap hari, melihat senyuman kalian. Junghwan, kak Jihoon, bunda. Aku masih ingin melihat mereka dalam memoriku. Aku merasa kasihan dengan diriku sendiri. Ketika merasa sakit, aku nggak bisa melakukan apa pun. Manusia yang menyedihkan.

Aku harus apa? Aku benar-benar ingin hidup. Tapi sakit ini terus membawaku pada ambang kematian. Kembali lagi, aku harus bersiap. Junkyu, kalau saja aku meninggalkanmu. Tolong relakan aku.

Aku tau itu sulit. Ini juga sulit bagiku.

Lucu ketika imajinasiku menggambarkan bahwa aku akan hidup bahagia. Aku tau itu nggak mungkin. Tapi, bersamamu itu terasa memungkinkan.

Teman? Bahkan aku nggak pernah memiliki niat untuk itu. Tapi kau benar-benar sesuatu Junkyu. Kau obat bagi aku. Dan aku berterima kasih karena itu. Kau harus ingat, bahwa kau adalah manusia yang berjasa pada kehidupan orang lain. Jangan pernah berhenti tersenyum.

Terima kasih Kim Junkyu karena sudah singgah dalam kehidupanku.

Kau bisa melanjutkan kehidupanmu selanjutnya, tanpa aku.

-dari Doyoung, sang pengagum langit(?)

Sisi Gelap | Kim Doyoung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang