Kaki pemuda itu berjalan di tengah keramaian langit malam kota Seoul yang gelap, Doyoung memutuskan untuk pergi ke tempat persembunyiannya. Memasuki jalan kecil yang gelap, sampai di tempat gedung itu nyaris tidak terlihat. Kemudian Doyoung memasuki gedung itu dengan tudung hoodie hitam yang menutupi setengah wajahnya.
Doyoung menaiki tangga rapuh dan berlumut itu dengan perlahan, di lengkapi dengan tangan yang menerangi jalannya dengan senter. Sampai pada lantai dua gedung, ia terduduk pada sofa lusuh yang di depannya terdapat tumpukan kertas dan kayu bertujuan untuk menyalakan api jika saja pemuda itu kedinginan. Doyoung merogoh sakunya dan mulai menyalakan api pada tumpukan kayu serta kertas itu dengan korek api, dan duduk kembali pada sofanya.
Di saat seperti ini, Doyoung benar-benar bersatu dengan keredupan. Gelap dan menyesakkan, seperti kegelapan memang bagian dari dirinya.
Memejamkan matanya memikirkan banyak hal seperti biasa. Ah iya, Kim Junkyu, anak itu akhir-akhir ini selalu mengusik Doyoung. Seperti mendekatinya ketika jam istirahat di kantin, ia sangat cerewet walaupun Doyoung tidak pernah menggubris perkataan Junkyu tiap saat, anak itu tidak menyerah.
Sepertinya Doyoung yang akan menyerah.
"AAAAAAAAA!!"
Doyoung terlonjak kaget. Astaga! itu suara teriakan yang sangat keras memang memang sedikit menyeramkan, tapi entah mengapa sangat tidak asing di telinga Doyoung.
Doyoung dengan spontan berlari ke arah suara itu, terdengar dari lantai bawah, mungkin bagian belakang gedung? Entahlah, Doyoung dengan perlahan berjalan ke bagian taman yang sangat rimbun pada lantai satu. Ia harus waspada, ini sudah larut dan memangnya siapa yang tahu tentang tempat ini? Dirinya benar-benar penasaran kali ini.
Doyoung dibuat terkejut dengan pemandangan di depannya. Itu adalah tangga yang dipenuhi bunga-bunga di sisi kanan dan kirinya. Yang benar saja? bagaimana bisa ada tangga serta bunga yang indah di sini bersatu tanaman tinggi yang menyeramkan itu? Tentu saja Doyoung dibantu dengan sinar senter.
Ia terdiam, ragu untuk menaiki tangga itu. Selama dua tahun ia bermain di gedung ini, tidak pernah Doyoung mengetahui terdapat tempat se-indah ini.
Dengan setengah sadar, Doyoung berusaha menepis rasa ragunya dan menaiki tangga itu dengan mengendap ke sisi kanan dan kiri yang dipenuhi tanaman. Dan ya, terdapat kunang-kunang di sini. Sangat indah.
Setelah menaiki tangga, Doyoung dibuat takjub kembali dengan pemandangan di depannya. Tanaman yang tertata rapih memberikan kesan elegan dan indah, terdapat juga sebuah kolam ikan dengan suara deras air mengalir. Rumah kaca yang minim, serta kunang-kunang yang bertebaran menambah kesan yang sangat indah. Ia benar-benar dibuat bingung apakah ia sudah berada di surga? Sulit dipercaya pemandangan indah di dalam gedung nan gelap ini?
Atensi Doyoung teralihkan ketika mendengar rintihan kecil dari seseorang.
Ia mengikuti arah asal suara teriakan serta rintihan tadi, sepertinya dari arah rumah kaca kecil itu. Ka membuka pintu kaca itu perlahan dan luar biasa! Di dalamnya terdapat meja kursi yang tertata rapih sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Gelap | Kim Doyoung ✓
Nouvelles"𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧? 𝐊𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐝𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠?" warning! including harsh words, depression, mental illness, so please be wise befor...