13. We are The Same As An Overly Obvious Oddity

660 93 29
                                    

C H A P T E R. 13

「We are The Same As An Overly Obvious Oddity」

Kafe milik Anna adalah tempat yang paling sering Seohyun kunjungi setiap kali gadis itu punya masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kafe milik Anna adalah tempat yang paling sering Seohyun kunjungi setiap kali gadis itu punya masalah. Sejujurnya itu hanya asumsi Anna yang suka berlebihan. Seohyun bahkan nyaris melempari gadis itu dengan heels mahal miliknya setiap kali Anna mengatakan itu lagi-untuk yang ke sekian kalinya. Tapi sialnya, ketika hari ini dia membuka pintu kafe milik Anna yang tampak ramai seperti biasanya, Seohyun harus mengakui bahwa dia memang melakukannya. Melakukan apa yang Anna tuduhkan padanya.

Well, karena kali ini Seohyun datang dengan masalahnya lagi.

"Oh, hai! Tidak menyangka bisa melihatmu di sini lagi setelah sekian abad ya, Seo Joohyun," komentar Anna dari balik konter saat matanya menemukan sosok Seohyun tersenyum mencurigakan ke arahnya. Tentu saja Anna tengah menyindir gadis yang tampaknya sudah melupakannya dalam sekejap.

Seohyun hanya terkekeh, kemudian mengangkat bahu. "Aku baru sempat, tahu. Jangan berprasangka buruk begitu padaku."

Anna memutar matanya dengan malas saat mendengar jawaban Seohyun yang terdengar mengada-ada. "Bla bla bla. Bilang saja kau melupakan aku, kan? Pasti kau sudah hidup enak, ya?"

"Apanya yang hidup enak!" sungut Seohyun kesal. Tidak setuju dengan kalimat Anna yang satu itu. Oh, tentu saja. Bagian mana dari hidup Seohyun yang tampak enak, saat dia bahkan harus mengurus bocah mungil bertubuh gempal yang tukang merepotkan, dan menghabiskan uangnya? Sama sekali tidak enak.

"Oh, aku lupa. Tentu saja hidupmu tidak enak. Pasti ada yang salah dengan itu, makanya kau datang kesini. Bukannya aku sudah pernah bilang? Kau cuma kesini saat kau punya masalah, Joo." Saat itulah Seohyun hanya memberikan cengiran separuh kaku pada Anna.

Kali ini dia tidak akan mengelak lagi. Dia memang datang ke kafe Anna karena dia punya masalah. Tapi yang terpenting adalah karena Seohyun butuh teman cerita, dia butuh berbagi, dan butuh pendapat orang lain. Seharusnya itu adalah hal yang normal untuk di lakukan sesama teman.

"Yah, sejujurnya tidak seburuk itu, sih. Aku cuma butuh teman cerita, Anna. Kau pikir aku harus datang pada siapa lagi jika itu bukan dirimu?" jawab Seohyun dengan nada andalannya. Memelas kasihan pada Anna yang tidak tegaan.

Anna menghela napas. "Okay, fine. Kau masih punya waktu untuk duduk di sini sembari makan, dan bercerita. Kau mau makan apa?"

"Uh! Kau yang terbaik, Anna!"

Seohyun nyaris memeluk Anna jika saja suara berat yang paling tidak dia harapkan tiba-tiba terdengar di telinganya begitu saja. Menginterupsi mereka yang baru saja bertemu setelah sekian lama.

"Wow, pemandangan yang bagus. Apa aku mengganggu waktu kalian?"

Itu Sehun. Iya, Oh Sehun.

Kekasih Anna yang seharusnya Seohyun tahu bahwa lelaki itu akan datang nyaris dua puluh empat jam penuh ke kafe ini hanya untuk bertemu dengan Anna.

Under The HeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang