C H A P T E R. 05
「Sweetie Cutie Babies」
.....
Hampir dalam sepuluh menit, yang Seohyun lakukan hanyalah berdiri di depan sofa, sesekali mengigit kukunya sembari menatap sosok gumpalan lemak mungil yang tengah duduk di atas sofa-menatapnya dengan pandangan berbinar dari matanya yang bulat. Untuk sesaat, Seohyun nyaris menerjang mahluk mungil itu saking menggemaskannya. Tetapi kemudian dia sadar bahwa mahluk mungil itu salah satu masalah dihidupnya. Rasanya pening.Sebagai seorang gadis yang sudah terlalu lama menjadi single, jangankan mengurus mahluk mungil dengan tubuh gempal, mengurusi diri sendiri untuk punya kekasih saja sudah lebih dari sulit. Itulah alasan utama kenapa Seohyun menolak mahluk mungil itu mati-matian. Selain itu, dia juga tidak punya banyak uang untuk sekarang-uangnya sudah cukup habis untuk membeli apartemen mahal, meski dia tidak langsung miskin dalam semalam.
Tapi sama seperti kata Anna, dia harus punya rencana setelah ini. Dan bekerja adalah salah satu rencananya, jadi sampai dia mendapat pekerjaan layak, Seohyun harus menghemat uangnya dulu. Lalu kemudian, mahluk mungil itu muncul dan berakhir duduk di atas sofa miliknya-sesekali menertawakan dia yang tampak gusar.
"Ya tuhan, kenapa harus begini. Hei, baby, siapa orang tuamu?" Seohyun tahu bahwa gagasan bertanya pada anak kecil yang belum bisa bicara adalah hal paling bodoh yang pernah ada, tapi dia memang sudah hampir gila sekarang. "Kau tidak tahu?"
Bayi mungil itu hanya tertawa pelan sembari mengigit tangannya, membuat beberapa air liur langsung jatuh ke atas baju mahal si bayi.
"Ya ampun, padahal kau itu menggemaskan. Bajumu juga barang mahal, tapi kenapa orang tua bodohmu itu malah mengirimu kesini, sih?" kalau ada orang lain yang lebih pantas dia marahi, Seohyun pasti sudah melakukannya. Tapi kenyataannya tidak ada orang lain setelah lelaki bernama Cho Kyuhyun itu menghilang dari pintu apartemennya bersama mahluk mungil lainnya.
Seohyun ingin mengumpat. Tentu saja. Rasanya dia mau memaki takdirnya sendiri kalau bisa.
Tapi Seohyun tahu itu hal konyol yang tidak mungkin bisa terjadi. Mengambil posisi berjongkok di depan mahluk mungil itu, Seohyun akhirnya menghela nafas-tidak punya pilihan lain selain menerima kenyataan bahwa mahluk mungil itu akan menjadi tanggung jawabnya mulai sekarang. "Okay, aku kalah, baby. Meski aku ini kesal pada orang tuamu, aku tidak mungkin marah padamu, kan? Jadi sekarang, kau harus ku namai siapa?"
Tangannya mulai mencubit kedua pipi mahluk mungil itu dengan gemas setelah menahannya sejak tadi, kemudian menimang nama yang cocok untuk dia berikan pada si bayi.
"Aku tidak pandai mencari nama yang bagus," kata Seohyun dan suara keputusasaannya. "Bagaimana dengan Choco?" mahluk mungil itu kemudian menggelengkan kepalanya pelan. Tidak terlalu jelas, tapi cukup membuat Seohyun yakin bahwa bayi itu tidak setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Heels
FanfictionTerdampar di kawasan apartemen mahal demi menghindari pertanyaan soal menikah dari kedua orang tuanyaㅡsetelah gagal menjadi designer, bukanlah bagian dari rencana Seohyun setelah pulang dari Paris. Tetapi itulah Seo Joohyun dan kesialan miliknya yan...