01. Meet Cho Kyuhyun

1.3K 164 30
                                    

C H A P T E R. 01

Meet Cho Kyuhyun

「Meet Cho Kyuhyun」

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Cho Kyuhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Cho Kyuhyun. Lelaki yang namanya langsung naik daun begitu pengumuman resminya keluar, soal dia yang menggantikan ayahnya menjadi pimpinan redaksi di perusahaan. Bagi seluruh populasi para gadis dan wanita, datangnya Kyuhyun nampak seperti angin segar. Seolah-olah hiburan mahal berubah menjadi sangat mudah di dapat.

Lelaki itu berusia 28 tahun. Masih sangat muda, tampan, berkarisma, tinggi, kulitnya putih, tubuhnya tegap. Seperti melihat artis dadakan di dalam perusahaan yang biasanya terasa sangat memuakkan.

Cho Junghwan-ayah dari Cho Kyuhyun memilih undur dari meja pimpinan. Merasa sudah sangat tua, dan memilih beristirahat di rumah bersama istrinya yang cantik.

Kyuhyun jelas keberatan, awalnya. Dia memang sudah punya prediksi soal turun tangan menggantikan posisi ayahnya dalam perusahaan, tapi tidak dalam semalam seperti bermain sulap. Seharusnya, Kyuhyun belajar pelan-pelan. Tapi ayahnya yang keras kepala dan suka drama itu, jelas tidak akan bisa di bantah.

Jadilah segalanya berakhir seperti ini.

Orang bilang, Kyuhyun punya segalanya. Kyuhyun dan kedua orang tuanya pun tidak menampik. Membiarkan orang lain untuk berpikir sesukanya.

Tapi satu-satunya yang tidak Kyuhyun punya adalah kekasih, yang seharusnya merangkap menjadi calon istrinya suatu saat nanti. Seharusnya begitu. Tapi kenyataannya nol besar.

Kyuhyun hanya pernah berpacaran sekali di masa kuliah, lalu kisahnya berakhir buruk. Dia di khianati, setelah tiga tahun berpacaran. Satu pengalaman bagus yang membuat Kyuhyun enggan berurusan dengan wanita berlama-lama.

Bicara tentang wanita, Kyuhyun ingat jika dia punya masalah kecil. Orang kepercayaan ayahnya, si redaktur pelaksana yang katanya sudah bekerja selama sebelas tahun untuk perusahaan ini, juga untuk ayahnya, tiba-tiba memberikan surat pengunduran diri. Wanita berumur tiga puluh tujuh itu sedang hamil tua, dan bekerja berat membuat banyak resiko untuk kehamilannya.

Kedengarannya seperti hal biasa, tapi bagi Kyuhyun tidak. Mencari seseorang yang mumpuni di bidangnya adalah hal yang sulit. Apalagi jika tandingannya adalah orang dengan pengalaman sebelas tahun. Bahkan wanita yang usianya lebih tua darinya itu mungkin lebih mengenal perusahaan ini dibanding dirinya yang masih seumur jagung.

Belum genap seminggu Kyuhyun turun tangan atas pekerjaan yang ayahnya pegang.

Seolah-olah ini ujian pertamanya menjadi pimpinan redaksi, bagian editing di perusahaannya juga tiba-tiba saja kekurangan orang karena dua orang diantaranya memutuskan undur diri juga. Demi tuhan, Kyuhyun tidak pernah merasa se-pusing ini dalam hidupnya.

Kyuhyun meraih gelas kopi americano yang sudah di pesannya sejak tadi, ketika pintu ruangannya terbuka. Menampilkan wajah Changmin yang sudah tidak asing lagi. Ketika matanya melirik jam di dinding, benar saja, hari itu sudah masuk jam makan siang. Kedatangan Changmin benar-benar sebuah tanda yang akan Kyuhyun hapal.

"Kau mau ikut makan siang bersamaku, dan Minho?" ucap Changmin begitu duduk di kursi depan meja Kyuhyun. Membiarkan Kyuhyun menyeruput kopi nya lebih dulu, sembari dia meletakkan berkas di atas meja Kyuhyun.

"Sehun tidak ikut?" tanya Kyuhyun heran, karena tidak biasanya lelaki itu absen dari makan siangnya.

Changmin hanya menggeleng. "Katanya dia sudah ada janji untuk pergi ke suatu tempat saat jam makan siang." setelahnya, Changmin tertawa.

"Jadi akhirnya lelaki itu punya kekasih juga?" sahut Kyuhyun tertawa. Kemudian meletakkan kembali gelas kopinya, dan beralih menumpuk berkas yang masih berantakan diatas meja nya. "Omong-omong ini apa?"

"Daftar pelamar hari ini. Kau cek saja sendiri, nanti. Kau pasti kesulitan tanpa redaktur pelaksana, kan?" Kyuhyun hanya mengangguk lantas ikut menumpuk berkas yang Changmin bawa, meski sejujurnya dia tidak yakin apakah akan bisa menemukan yang tepat.

"Mencari pengganti yang berpengalaman seperti Ara, pasti sangat sulit, max." keluh Kyuhyun yang merasakan kepalanya semakin pusing. "Rasanya aku akan gila."

"Daripada kau gila, lebih baik kita makan sekarang, Cho Kyuhyun. Aku juga sama lelahnya sepertimu, okay." karena malas berdebat dan mendengarkan keluh kesah Kyuhyun, Changmin memilih memotong perkataan lelaki itu; mengingatkan tentang tugas mereka yang masih menumpuk, sementara jam makan siang hanya berlangsung satu jam setengah. Tidak banyak waktu.

"Aku juga lapar, sialan. Kau boleh keluar duluan, max. Aku akan menyusul setelah menemukan ponselku." titah Kyuhyun yang membuat Changmin langsung bangkit dan pergi tanpa berpikir lama-lama.

Kesialan Kyuhyun nampak tidak ada akhirnya setelah dia resmi menjadi pimpinan redaksi perusahaan ayahnya. Hanya tinggal menunggu sampai kapan semua kesialannya akan berlangsung.

Yang Kyuhyun harap tidak akan lama.

Sebuah kalimat yang memiliki banyak kemungkinan lain. Tentu saja karena takdir adalah bagian dari yang tidak di rencanakan.

 Tentu saja karena takdir adalah bagian dari yang tidak di rencanakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© Keyralaws

07 Maret 2020

Under The HeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang