C H A P T E R. 0 7
「Terrible Coincidence」
.....
"Aku akan mengajak mereka berjalan-jalan dan menunggumu di kafe. Bukan masalah, kan?" Anna melempar tanya pada Seohyun yang baru saja turun dari mobil dan menutup pintu."Tidak masalah, tapi jangan buat mereka kelelahan dan sakit, okay?" arah mata Seohyun kemudian beralih pada Jean dan Dean yang duduk di kursi belakang. "Hei, Je, kau tidak boleh jadi anak nakal, okay? Kau harus menurut pada bibi Anna. Oh, tentu saja kau juga, Dean."
"Kau sudah seperti ibu kandung mereka, omong-omong." Anna tertawa setelah menyelesaikan kalimatnya. Mengawasi pergerakan Seohyun yang telaten merapikan pakaian si kembar Jean dan Dean. Persis seperti seorang ibu yang akan meninggalkan anaknya untuk bekerja. Jika tidak mengenal Seohyun dan tidak mendengar keseluruhan cerita gadis itu, mungkin Anna sudah mengira bahwa Seohyun punya anak di usia dini.
"Oh, menyebalkan. Kalau begitu, aku pamit dulu. Pastikan kalau kau mengurus mereka dengan baik, Anna. Bye," ucap Seohyun yang kemudian berbalik sembari membenarkan letak tas di bahunya, dan berlari ke arah pintu masuk. Sesekali menoleh pada Anna dan memastikan gadis itu sudah pergi bersama si kembar.
Dari depan pintu masuk, Seohyun baru menyadari bahwa perusahaan itu lumayan besar, dan tampak seperti perusahaan yang punya nama bagus dimana-mana. Rasanya Seohyun ingin berterima kasih pada Anna karena sudah memilik kekasih yang dengan senang hati mau membantunya menjadi bagian di dalam perusahaan-meski Seohyun tidak tahu apakah dia akan berhasil atau tidak.
Sejujurnya, meskipun Seohyun pintar dan lulusan universitas ternama di Paris, Seohyun belum punya banyak pengalaman untuk terjun di bidang yang sangat bukan dia sekali. Contohnya menjadi salah satu karyawan di perusahaan besar semacam ini. Selama ini, Seohyun hanya terbiasa terjun di dunia desain dan sejenisnya.
Seohyun menghela nafas saat rasanya mirip seperti dia baru saja melakukan terjun bebas sepuluh detik yang lalu. Kemudian ketika matanya menemukan sosok Sehun, si kekasih Anna berdiri di dekat meja resepsionis, Seohyun bisa bernafas lebih lega lagi dari sebelumnya. Tanpa banyak berpikir, Seohyun buru-buru menghampiri Sehun dengan bersikap tenang sembari tersenyum.
"Hei, kau Sehun, kan?" Seohyun bertanya, berpura-pura seolah dia melupakan nama si kekasih Anna.
Sehun kemudian menoleh separuh terkejut. "Dalam beberapa saat, aku hampir tidak mengenalimu. Jadi, apa kau datang untuk wawancara?"
Kepala Seohyun mengangguk, masih dengan tersenyum manis. "Tentu saja. Aku tidak bisa melewatkan kesempatan bagus ini, kan?"
Sehun tertawa untuk kalimat Seohyun yang terdengar realistis. Jika boleh menilai, Sehun bahkan bertaruh jika Seohyun adalah anak orang kaya yang punya banyak uang. Ditambah, Anna pernah bilang jika gadis itu baru saja menyelesaikan studinya di Paris. Tentu saja asumsi Sehun adalah kenyataannya. Seharusnya memang agak mengherankan jika gadis seperti Seohyun memilih setuju untuk bekerja disini. Bahkan dalam sekali lihat, semua orang bisa tahu dimana kelas gadis itu berada dari cara berpakaiannya, dan apa merek yang gadis itu kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Heels
FanfictionTerdampar di kawasan apartemen mahal demi menghindari pertanyaan soal menikah dari kedua orang tuanyaㅡsetelah gagal menjadi designer, bukanlah bagian dari rencana Seohyun setelah pulang dari Paris. Tetapi itulah Seo Joohyun dan kesialan miliknya yan...