12. How to be a Parent

596 103 26
                                    

C H A P T E R. 12

「How to be a Parent」

Pertama, Kyuhyun adalah lelaki muda yang masih berstatus lajang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertama, Kyuhyun adalah lelaki muda yang masih berstatus lajang. Dia tidak punya kekasih, kenalan, teman berkencan, atau apapun itu untuk bisa membuatnya berdiri di sana. Rasanya sangat tidak masuk akal. Yang Kyuhyun ingat, terakhir kali dia menjalin hubungan adalah ketika dia masih duduk di bangku kuliah-sudah sangat lama. Ini juga tidak seperti dia yang menyebar benih sembarangan, dan tiba-tiba mendapatkan hasilnya berupa gumpalan lemak bernama Dean, dan Jean. Dia tidak punya alasan untuk berdiri di depan gedung bercat abu-abu langit dengan wajah super kusut.

Jika bukan karena Seohyun, dan ide konyolnya yang entah datang darimana, Kyuhyun bersumpah jika dia tidak akan mau berakhir disana. Menggendong Dean, dengan Seohyun dan Jean di sampingnya. Membuat mereka tampak seperti keluarga bahagia dengan dua anak kembar. Kelihatannya memang tidak semenyeramkan itu, tapi membiarkan reputasinya jatuh ke dasar hanya karena mendatangi kelas untuk menjadi orang tua, rasanya sangat menyebalkan.

Iya, biar Kyuhyun ulangi.

Kelas untuk menjadi orang tua.

Sudah Kyuhyun katakan bahwa dia adalah lelaki muda, dan lajang. Dia belum menikah, dan dia tidak punya anak. Dengan kata lain, dia bukanlah orang tua-hanya calon orang tua, suatu saat nanti yang entah kapan akan terjadi. Kyuhyun tidak tahu. Seohyun pun sama. Dia gadis muda, dan lajang. Tidak memiliki anak. Tetapi sialnya, karena gadis itu, mereka jadi benar-benar berakhir di sana sebagai dua orang tua. Biar Kyuhyun ralat, sebagai dua orang yang kelihatannya seperti orang tua sungguhan, hanya karena ada Dean, dan Jean.

Terkutuk untuk Seohyun, dan isi kepala ajaibnya.

Kyuhyun bahkan tidak bisa memikirkan kemungkinan buruk lainnya, seperti ibunya yang akan tahu soal ini. Ibunya mungkin akan merecokinya pertanyaan seperti penguasa dunia, yang tengah menginterogasi bawahannya.

"Hei, Seo Joohyun, kau pasti bercanda, kan?" tanya Kyuhyun untuk kesekian kalinya hari itu. Menatap Seohyun dengan wajah paling menyedihkan, hanya agar gadis itu berubah pikiran, dan mereka bisa menghabiskan akhir pekan mereka dengan cara yang lebih baik. Berlibur ke taman hiburan, misalnya. Kyuhyun tidak masalah.

Asal tidak memasuki kelas pelajaran menjadi orang tua.

"Tidak, Cho. Bukannya kau kemarin sudah setuju bahwa kita-yang seharusnya hanya kau, agar menjadi orang tua yang baik untuk Jean, dan Dean?" jawab Seohyun dengan tatapan tidak kalah mematikan-perpaduan antara memohon, dan juga mengancam. Tatapan yang membuat Kyuhyun diam tidak berkutik.

Oh, Kyuhyun sudah pasti kalah kalau sudah di hadapkan dengan tatapan semacam itu dari Seohyun. Bukan hanya karena dia tidak tega, tapi Seohyun dengan wajah itu tampak dua kali lipat lebih menggemaskan. Mana mungkin dia sanggup untuk menolak, dan mengatakan tidak. "Iya, aku tidak lupa, Seo Joohyun. Tapi maksudku, ada banyak cara lain, kan? Bagaimana kalau ibuku tahu?"

Under The HeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang