23. It Really Feels Like That, Falling In Love As Other People Often Say

258 40 10
                                    

C H A P T E R. 23

「It Really Feels Like That, Falling In Love As Other People Often Say」

Hari itu terasa terlalu canggung bagi Seohyun setiap kali dia melihat wajah Kyuhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu terasa terlalu canggung bagi Seohyun setiap kali dia melihat wajah Kyuhyun. Melihat bagaimana wajah yang sama dengan wajah yang terengah-engah dengan marah dan mengatakan kalau lelaki itu menyukainya kemarin sore. Kemarin sore yang tiba-tiba saja mengubah segalanya. Tentang Kyuhyun, tentang pertemuan mereka, tentang perasaan Seohyun. Tentang segalanya.

Seohyun menarik napas setiap kali tangannya memegang kenop pintu ruangan Kyuhyun. Sebelumnya, dia tidak pernah segugup ini memikirkan bahwa dia akan menemui Kyuhyun, menatap cowok itu dengan kedua matanya, dan berbincang-bincang mengenai urusan pekerjaan. Hal sepele yang bahkan tidak perlu di pikirkan sama sekali. Entah apa yang Seohyun takutkan sebenarnya.

“Kau sudah berdiri disini sejak lima belas menit yang lalu, nona Seohyun.” Bahu Seohyun terlonjak, kepalanya mendapati sosok Changmin yang sekarang menatapnya dengan mata memicing penuh curigaㅡtentu mempertanyakan alasan dia berdiri di depan pintu ruangan Kyuhyun tanpa melakukan apa-apa. “Apa kau tidak berniat masuk?”

Pertanyaan Changmin membuat Seohyun gelagapan. Untuk pertama kalinya, dia bingung harus mengatakan apa. “Y–ya, t–tidakㅡmaksudku, aku berniat masuk.”

Alis Changmin terangkat sebelah, ekspresi wajah lelaki itu yang semakin curiga membuat Seohyun semakin kikuk. “Ada apa sebenarnya? Tidak mungkin kau ragu cuma karena berniat masuk ke dalam ruangan bos-mu sendiri, kan?”

Benar. Changmin benar. Seharusnya memang tidak mungkin bagi Seohyun merasa ragu padahal dia adalah si profesional dalam pekerjaan. Tetapi kepalanya yang tidak bisa berhenti mengulangi kalimat-kalimat Kyuhyun kemarin sore membuat semuanya menjadi mungkin untuk Seohyun.

“Aku baik-baik saja,” jawab Seohyun cepat, sebelum Changmin semakin curiga padanya. “Apa kau berniat menemuinya juga? Mungkin aku bisa mengalah, mengingat urusanku bukan sesuatu yang penting. Maksudku, ini bukan tentang pekerjaan.”

Saat satu kalimat bukan—tentang—pekerjaan Changmin dengar dari Seohyun, dia lantas mengangguk paham. Apapun itu alasan yang bisa membuat Seohyun berdiri disana selama dua puluh menit, dia tahu kalau sepertinya itu di luar konteks yang bisa dia ikut campuri. Mungkin cukup besar kalau bisa membuat Seohyun mendadak secanggung itu di matanya meski hanya untuk memasuki ruangan Kyuhyun. Dia memaklumi.

“Jadi, aku boleh menemuinya duluan?”

Pertanyaan Changmin dijawab dengan anggukan antusias dari Seohyun. Dadanya tiba-tiba merasa lega seolah terbebas dari kecurigaan tidak berdasar yang Changmin tudingkan sejak tadi. “Ya, tentu saja. Aku akan menunggumu selesai.”

Seohyun tersenyum sebelum akhirnya pamit dengan terburu-buru dari hadapan Changmin. Membiarkan lelaki itu membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.

“Ada apa denganmu hari ini Seo Joohyun?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Under The HeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang