C H A P T E R. 19
「For Silent Feelings, That Kiss Will Say It」
Seohyun merutuki dirinya.
Begitu melihat dirinya di depan cermin, dia melihat dirinya yang masih tampak sama. Mungkin satu-satunya yang berbeda hanyalah isi kepalanya. Tentu saja. Cuma orang bodoh, nan idiot yang akan melontarkan kalimat konyol dengan mengajak lelaki asing untuk menginap di apartemen miliknya. Benar-benar tidak waras.
Baiklah, mungkin Cho Kyuhyun bukan sosok yang betul-betul asing baginya. Dia sudah nyaris mengenal cowok itu dalam beberapa bulan ke belakang. Tapi tentu hanya sebatas itu. Sebatas tanggung jawab mereka terhadap Jean, dan Dean. Berperan sebagai mama, dan papa yang mereka berdua pun tahu kalau itu cuma sandiwara. Tapi terlepas dari semua itu, Kyuhyun tetaplah lelaki asing dalam hidup Seohyun. Tidak ada alasan besar untuk Seohyun bisa melontarkan kalimat nya tadi sore. Apalagi kalau ajakan itu terdengar sangat menjijikkan. Demi Tuhan!
“Ya Tuhan, apa sih yang aku pikirkan tadi sore?” Kalau Kyuhyun terkejut, makanya Seohyun pun sama. Dia tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan saat itu. Maksudnya, dari sekian banyak kemungkinan, kenapa harus kalimat ajakan konyol itu? Sungguh sial! “Sepertinya aku terlalu lelah hari ini.”
Pergi dari depan cermin, Seohyun akhirnya mendudukkan dirinya di atas sofa ruang tengah. Dia menyetel televisi, dan membiarkannya begitu saja. Untungnya Jean sudah tertidur sejak sore tadi, karena dengan begitu dia bisa menghabiskan sisa malamnya dengan melamun.
Irisnya mencari jam dinding, memastikan sudah pukul berapa sekarang. Begitu mendapati bahwa hari itu sudah pukul sembilan malam, Seohyun menghela napas panjang. Dia sudah menghabiskan waktunya untuk hal yang tidak berguna.
Suara bel dari depan pintu apartemennya membuat Seohyun menoleh sangat cepat. Saking cepatnya, dia tidak menyadari kapan dia mengambil waktu itu berbalik. Pikirannya mendadak menerka-nerka. Apakah yang sekarang ada di balik pintu apartemennya adalah Cho Kyuhyun? Oh, Seohyun harap bukan. Seohyun harap Kyuhyun tidak menanggapi serius kalimatnya tadi sore, karena jujur saja dia tidak tahu apa yang sudah dia lakukan.
Sayangnya, harapan hanyalah harapan.
Dari interkom, Seohyun bisa melihat sosok Kyuhyun dengan jelas sembari menggendong Dean yang sudah tertidur. Lelaki itu menanggapinya dengan serius.
“Hei, Joo!” panggil Kyuhyun dengan suara agak kencang.
Kalau boleh, Joohyun tidak ingin membukakan pintunya. Tapi perannya sebagai mama yang baik tentu tidak akan tega membiarkan Dean tertidur tidak nyaman di gendongan Kyuhyun. Dengan separuh ragu, Seohyun akhirnya menarik kenop pintu dan membukanya. Menyambut wajah Kyuhyun yang tersenyum cerah. Persis seperti seorang suami yang baru saja pulang dari kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Heels
Hayran KurguTerdampar di kawasan apartemen mahal demi menghindari pertanyaan soal menikah dari kedua orang tuanyaㅡsetelah gagal menjadi designer, bukanlah bagian dari rencana Seohyun setelah pulang dari Paris. Tetapi itulah Seo Joohyun dan kesialan miliknya yan...