C H A P T E R. 16
「Thousands of Butterflies Who Don’t Know Whose」
Sejujurnya, menikah adalah rencana paling akhir yang Cho Kyuhyun punya dalam daftar hidupnya.
Mungkin, bayangan pernikahan tidak pernah mampir di kepalanya karena dia tidak memiliki seseorang yang bisa dia ajak bicara soal itu; masa depan, membangun rumah tangga, dan memiliki anak yang mirip sepertinya. Kyuhyun tidak memiliki seseorang yang membuatnya berpikir kalau dia ingin menghabiskan seluruh sisa hidupnya bersama orang ituㅡmemimpikan keluarga yang harmonis persis seperti yang orang tuanya lakukan.
Menikah rasanya sangat jauh dari bayangan Cho Kyuhyun yang bahkan belum hidup dengan benar, dan masih senang bermalas-malasan.
Oh, jangankan berpikir untuk menikah, memikirkan jatuh cinta pada seseorang setelah sekian lama saja rasanya sudah sangat buram di mata Kyuhyun. Dia nyaris lupa bagaimana rasanya jatuh cinta pada seseorang. Membiarkan isi kepalanya di penuhi dengan satu wajah yang sama.
Tapi ketika hari itu Kyuhyun mendapati dirinya tertawa sendiri setelah menatap wajah Dean yang tengah bermain di atas kasurnya, barulah Kyuhyun menyadari bahwa dia mungkin saja sebenarnya sudah siap dengan situasi ituㅡmemiliki anak.
Sesaat setelah memikirkan anak, mau tidak mau, Kyuhyun kemudian mulai memikirkan gagasan soal menikah, dan pernikahan. Membayangkan bagaimana rasanya menikah, bagaimana rasanya mempercayai seseorang, dan menghabiskan sisa hidupnya bersama orang itu. Kyuhyun tiba-tiba saja termenung untuk memikirkannya. Jujur saja, meski sebelumnya dia selalu berpikir bahwa gagasan menikah itu masih terlalu jauh baginya, tapi dia tahu kalau itu tidak mustahil. Pada akhirnya, dia pasti akan menginginkannya. Pernikahan.
“Hei, Dean, apa kau bosan?” Masih sembari memikirkan soal pernikahan, Kyuhyun kemudian mengusap pipi gembul Dean yang tampak semakin jelas. Sepertinya, dia tidak buruk juga dalam mengurus anak kecil. “Nah, karena besok akhir pekan, papa akan mengajakmu pergi berlibur. Kali ini berlibur dengan benar. Cuma mama mu yang tidak tahu cara menikmati akhir pekan.”
Begitu mengingat besok adalah hari Sabtu, Kyuhyun jadi ingat dengan rencananya yang akan membawa si duo gembul ke taman hiburan, tidak sama seperti isi kepala Seohyun yang malah membuat mereka berakhir di kelas orang tua.
“Nyaanyaaa..” Tangan mungil Dean meraih wajah Kyuhyun dan menepuknya sesekali. “Ah, sepertinya kau senang sekali dengan ide papa mu, ya?”
Jawaban Kyuhyun kemudian mengundang reaksi lagi dari Dean. Seperti katanya, Dean memang kelihatan bersemangat. “Nyanyaanyaaa...”
“Iya iya, papa juga menyayangi Dean.”
Lihat, kan? Mungkin saja Kyuhyun sebetulnya sudah siap dengan pernikahan, mungkin juga dengan memiliki anak. Dia bahkan tidak perlu mengikuti kelas orang tua untuk tahu bahwa semua reaksi Dean adalah cara bayi itu mengungkapkan perasaan nya. Raut wajahnya, segalanya, seolah Kyuhyun bisa membacanya. Dia bahkan tidak perlu bertanya pada siapapun untuk memeluk Dean setiap sebelum tidur. Dia juga akan memandikan bayi itu dengan benar, meski dia belum punya pengalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Heels
FanfictionTerdampar di kawasan apartemen mahal demi menghindari pertanyaan soal menikah dari kedua orang tuanyaㅡsetelah gagal menjadi designer, bukanlah bagian dari rencana Seohyun setelah pulang dari Paris. Tetapi itulah Seo Joohyun dan kesialan miliknya yan...