35

19 12 0
                                    

BAGIAN TIGA PULUH LIMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAGIAN TIGA PULUH LIMA

Hanya kamu dan kamu saja yang mampu mencuri detak jantung yang menggebu milikku.

***

Keesokan harinya, Langga sudah siap dengan minuman kemasan dingin di ambang pintu ruang kelasnya. Ia perlu menyiapkan mentalnya untuk kembali menghindari Dasha, namun tetap memberikannya perhatian kecil. Kalau kata Dean, membuat Dasha kebingungan dengan tingkahnya dan berakhir kesal dan bisa saja menyatakan perasaannya tanpa ia sadari.

Langga membuka pintu ruangan kelas yang entah kenapa tertutup. Sesaat setelah masuk, Langga mendengar konfeti yang diledakkan dan berhamburan di antaranya. Lalu ucapan serentak, “selamat ulang tahun, Langga!” mengambang di udara lalu disertai sorakan teman-teman satu kelasnya.

"HBD, Ga." Dean menepuk pundak Langga yang masih terdiam, bingung.

"Lo lupa lagi kalau hari ini ulang tahun lo?" Dirga menggelengkan kepalanya pelan.

"Hah? Emang sekarang tanggal berapa, sih?" Langga langsung mengecek kalender di ponselnya. 5 Agustus, hari ulang tahunnya.

Nyanyian lagu ulang tahun menginstrupsi ketiga sahabat itu, bisa dilihat Natari mendorong Dasha ke depan, lalu Raya meletakkan kue ulang tahun di kedua tangan Dasha.

"Good luck, Dasha!" seru Natari sambil mengepalkan tangan kanannya ke udara.

"Kenapa harus gue sih?!" protes Dasha.

:Karena lo calon pacar Langga," balas Natari hanya dengan gerakan bibir.

Dasha meringis, terpaksa memenuhi keinginan teman satu kelasnya. Satu banding puluhan, tentu Dasha yang kalah suara.

"Lo pasti cinta banget ya sama gue?" Begitulah reaksi Langga ketika Dasha berada di hadapannya, menunggu Langga untuk meniup lilin yang menyala redup.

"Pede banget!"

"Translate: Iya woi, gue cinta banget sama lo!" seru Dean yang dibalas gemuruh tawa oleh siswa kelas X-1.

"Cepetan tiup," kata Dasha. Cahaya lilin yang menyala sedikit menyamarkan rona merah di kedua pipinya. Ia gugup luar biasa.

"Make a wish," ucap Dean yang diangguki Langga.

"Semoga gue sama Dasha selalu bahagia selamanya." Lalu Langga meniup lilin hingga padam.

Detak jantung Dasha yang berdentum keras tersamarkan oleh sorakan siswa-siswi yang mendengar harapan Langga.

"Semuanya! Langga bakalan traktir kita hari ini!" seru Dean yang disoraki oleh semuanya.

"Dean! Gila ya lo?"

Protesan Langga tak didengar oleh yang lain.

"Nih." Dasha menyerahkan kue ulang tahun pada Langga yang langsung menerimanya.

Believe [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang