06

538 53 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

°°°


Setelah Chanyeol berusaha keras menjelaskan pada Wendy, akhirnya dia setuju.

"Kau gila Wen ? Kenapa kau mau melakukannya ?"

Wendy menunduk. "Mau bagaimana lagi ? Aku sangat mencintai suami ku, eonni. Aku tidak bisa berpisah dengannya"

"Aku benar-benar tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Aku akan-"

Wendy langsung mencegah Seunghee saat kakak perempuannya itu menggenggam ponsel. "Tidak eonni, jangan"

"Jangan apa ?"

"Jangan beritau ayah"

"Masalah sebesar ini, kau ingin menyembunyikannya dari ibu dan ayah ?"

"Aku mohon eonni, tolong mengerti aku..."

"Akhhh!!!" Teriak Seunghee sebal.

William pun menghampiri. "Tenangkanlah diri mu"

"Bagaimana aku bisa tenang ? Aku tidak ingin hidup adik ku hancur seperti itu"

Lalu Seunghee menatap tajam ke arah Chanyeol. "Dan kau Chanyeol!! Aishhh...aku harus segera menemui ibu nya" ia pun menoleh ke arah sang suami. "Ayo kita temui dia sekarang"

"Sekarang ?"

"Ya, aku tidak menunggu lebih lama lagi"

"Kalian berdua, tetap di sini dan jaga Ara yang sedang tidur" kata Seunghee sembari menunjuk ke arah Chanyeol dan Wendy.

Kemudian dia menyuruh suaminya untuk cepat-cepat.

°°°

"Bibi"

"Eh ? Ara sudah bangun ya ?" Wendy langsung merentangkan tangannya dan membuat Ara mendekatinya.

Wendy pun mendudukkan Ara di pangkuannya.

"Hai manis"

Ara tersenyum saat Chanyeol menyapanya.

"Ibu mana ?" Tanya Ara.

"Ibu dan ayah mu sedang pergi keluar. Kau di sini ya bersama paman dan bibi"

Ara mengangguk.

Ara adalah putri dari pasangan suami istri William dan Seunghee yang baru berusia tiga tahun.

"Kau sudah makan belum ? Apa kau lapar ?"

Ara menggeleng. "Aku lapar"

"Kalau begitu kau bersama paman dulu ya, bibi akan mengambilkan makanan untuk mu dari dapur"

Wendy pun memindahkan Ara agar duduk di pangkuan Chanyeol selagi dia mengambil makanan.

"Tidur mu nyenyak ?"

Ara mengangguk. "Paman"

"Ada apa ?"

"Aku mau bermain"

"Bermain apa ? Ayo, paman akan bermain bersama mu"

Chanyeol pun langsung membawa Ara ke ruangan kecil yang berisi banyak mainan anak kecil.

Tak lama setelah itu Wendy datang sembari membawa piring berisi makanan untuk Ara.

Mereka bertiga berkumpul bersama, dan Wendy sembari menyuapi Ara.

"Sangat menyenangkan bukan, kalau kita bisa bermain dengan anak kita sendiri ?" Ujar Wendy pelan sembari memperhatikan Ara yang fokus bermain.

Chanyeol menoleh, kemudian menggenggam satu tangan Wendy. "Jangan bersedih seperti itu. Percayalah, suatu saat nanti kita akan mempunyai putri atau pangeran kecil di dalam hidup kita"

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang