27

527 54 8
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

°°°


5 tahun kemudian...

"Maaf tuan, kami tidak bisa menyelamatkan putri anda"

Deg

"A-apa maksud dokter ? Putri ku...Jieun...dia.."

Dokter itu mengangguk. "Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi..tuhan berkehendak lain" setelah itu dia pamit untuk melaksanakan tugasnya yang lain.

Chanyeol mundur satu langkah dan tiba-tiba dirinya lemas. Ia pun berbalik dan menatap Rose yang kini sedang terkejut, matanya juga sudah berkaca-kaca.

"Lihatkan ? Karena kau--"

"Chanyeol, Rose"

Sontak mereka langsung menoleh ke arah kedua orang tua Chanyeol yang baru saja tiba.

"Apa yang terjadi ? Bagaimana keadaan Jieun ?"

Chanyeol berbalik dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Rose, bagaimana keadaan Jieun ? Dia baik-baik saja kan ?"

"Ibu...Jieun...dia..."

"Cepat jawab!"

"Dia tidak bisa di selamatkan, ibu"

Ayah dan ibu tentu terkejut.

"Maksud mu..Jieun sudah tiada ?" Tanya ayah.

Rose mengangguk. Air matanya mulai keluar.

"Kenapa ini sampai terjadi ? Cucu ku..dia tidak mungkin meninggalkan ku" ujar ibu yang perlahan mulai menangis.

Chanyeol pun kembali berbalik dan berhadapan dengan ketiga orang itu lagi. "Ibu lihatkan ? Ini semua terjadi karena menantu kesayangan ibu ini! Jieun tiada karena Rose, ibu!"

"Kenapa kau menyalahkannya ?"

"Itu memang salahnya! Jika dia tidak ceroboh, maka Jieun tidak akan mengalami kecelakaan. Karena dia sibuk bertelepon, dia bahkan tidak memperhatikan putrinya sama sekali" terlihat jelas mata Chanyeol memancarkan amarah untuk Rose.

Rose menunduk. "Maaf, aku-"

Chanyeol langsung mendekat dan masih tetap menunjukkan amarahnya. "Karena kelalaian mu putri ku tiada, Rose! Kau puas ?! Apakah telepon itu lebih penting daripada putri mu sendiri ? Kau--"

Dengan cepat ayah menarik Chanyeol agar sedikit menjauh. "Tenangkan diri mu, Chanyeol. Ingatlah, ini di rumah sakit, jadi jangan membuat keributan"

Chanyeol berdecak. Ia pun langsung pergi ke ruangan tempat Jieun berada. Dia ingin menemui putri kecilnya itu.

°°°

Saat ini, Chanyeol dan seluruh keluarganya sedang berada di pemakaman.

Ya, Jieun baru saja selesai di makamkan. Dan kini hanya tersisa keluarga saja yang ada di sana.

Chanyeol duduk bersimpuh tepat di samping makam Jieun. Setetes air mata kembali terjatuh dari pelupuk matanya.

"Ayah~"

"Ayah sudah makan ?"

"Ayah, ayo kita bermain"

"Ayah, tadi aku jatuh dan kaki ku terluka"

"Temani aku tidur, ayah"

"Maafkan aku, ayah. Tadi aku tidak sengaja menumpahkan airnya"

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang