29

507 55 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌


°°°


Karena ini bukan hari libur, maka dari itu Jaein sekolah.

Ya, saat ini Jaein sudah masuk taman kanak-kanak. Dan sekarang Wendy sedang menunggu di dekat sekolahannya.

Wendy menunggu di dalam mobil. Karena butuh beberapa menit lagi sampai jam sekolah Jaein selesai.

Tiba-tiba dia kembali memikirkan Chanyeol.

"Bagaimana kabarnya ya ? Dan juga...kabar Jieun ?"

Ia pun menghela nafas.

"Aku paham bagaimana perasaan yang Chanyeol miliki terhadap Jieun. Aku dapat melihat binar di matanya setiap kali dia melihat putri nya itu"

"Setelah bertahun-tahun hidup bersama...aku yakin bahwa rasa cinta itu tumbuh semakin besar. Tapi...bagaimana dengan Jaein ?"

"Bahkan Chanyeol tak tau bahwa dia memiliki seorang putra"

"Aku takut kalau Jaein tak bisa mendapatkan kasih sayang yang layak dari ayah nya nanti. Aku takut kalau Chanyeol hanya akan menyayangi Jieun sebagai anaknya"

Memikirkan itu membuat setetes air mata Wendy berhasil jatuh.

"Ah"

Wendy pun menunduk dan segera menghapus air matanya.

"Kenapa aku berpikir hal buruk seperti itu ? Sudahlah Wen, berpikir buruk hanya akan menyakiti perasaan mu saja"

Ia menetralkan nafasnya kemudian keluar dari mobil. "Sebaiknya aku menunggu di luar saja"

Ia pun berdiri sekaligus bersandar pada bagian sisi mobil dan dirinya menghadap ke gerbang sekolahan.

Wendy mengeluarkan ponselnya. "Kenapa Jaein belum keluar ya ? Perasaan lama sekali"

Selagi menunggu, Wendy memutuskan untuk mengecek isi ponselnya saja.

"Wendy, apa itu kau ?"

Beberapa saat Wendy terdiam, lalu dia sedikit menengadahkan kepalanya untuk bisa melihat pria di depannya itu.

Wendy sangat terkejut saat tau siapa pria itu.

"Ternyata benar"

Perlahan Wendy segera menyimpan ponselnya ke dalam saku lagi. Dan dia benar-benar tak bisa mengalihkan pandangannya.

"Chanyeol ? Kau di sini ?" Ujarnya kemudian berdiri dengan tegak.

Pria itu, dia memang Chanyeol.

Chanyeol maju beberapa langkah sehingga kini mereka berdekatan.

Saling diam dan juga saling bertatapan. Jelas terlihat ada kerinduan yang terpancar dari pandangan mereka berdua.

"Wendy..."lirih Chanyeol. "Boleh aku memeluk mu ?"

Wendy hanya diam dan tak menjawab sama sekali. Tetapi Chanyeol menganggap itu sebagai jawaban iya. Jadi dengan cepat dia memeluk Wendy dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher wanita itu.

"Wendy...oh astaga!! Aku sangat merindukan mu, sayang"

Tiba-tiba Wendy kembali merasa emosional. Matanya mulai berkaca-kaca, dan kedua tangannya bergerak untuk membalas pelukan Chanyeol. Sudah sangat lama dia tidak mendengar kata-kata itu.

"Kau...masih mengingat ku ?" Kata-kata itu terlontar begitu saja dari bibir Wendy.

"Pertanyaan macam apa itu ? Aku selalu mengingat mu, Wen. Dan sesuai dengan apa yang ku katakan, aku masih mencintai mu, Wendy"

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang