13

429 44 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

°°°


"Wendy"

"Apasih ? Kau fokus saja menyetir" kata Wendy tanpa menoleh pada Chanyeol.

Selagi menyetir, Chanyeol melirik Wendy sekilas. "Kenapa kau mengatakan hal itu pada Rose ? Tak seharusnya kau membicarakan itu"

"Memangnya kenapa ? Itu salah ? Rose kan istri mu juga, jadi dia memiliki hak atas diri mu juga kan ?"

"Tapi...ini tidak seperti Wendy yang ku kenal. Bagaimana kau bisa menyerah begitu saja ? Sebelumnya kau terus bersikeras agar aku tidak terlalu berdekatan dengan Rose"

"Lalu apa yang harus aku lakukan, hah ? Aku masih punya hati, Chan. Aku tidak mau egois dan mengambil hak orang lain juga"

"Tapi-"

"Lagipula, tak ada yang bisa aku lakukan. Ibu mu menginginkan seorang anak dari mu secepatnya. Jadi lakukanlah. Penuhi keinginan ibu mu"
"Buat Rose memenuhi satu hal yang tak bisa ku penuhi, Chan. Berilah ibu mu seorang cucu secepatnya dengan Rose, tak perlu memikirkan aku"

"Wendy tolonglah jangan bersikap seperti itu. Aku-"

"Aku-"

Dengan cepat Chanyeol langsung memotong ucapan Wendy juga. "Jangan bersikap seolah-olah kau tidak peduli dengan hal itu, Wen. Aku tau apa yang sebenarnya kau rasakan, jadi jangan berpura-pura"

"Kau berpikir aku berpura-pura ? Kenapa seperti itu ? Aku memang ingin kau segera memiliki anak bersama Rose. Penuhilah keinginan ibu mu itu, Chan. Buat ibu mu merasa bahagia"
"Karena selama ini aku tidak pernah bisa membuat ibu mu merasa bahagia ataupun merasa bangga terhadap ku" lirih Wendy. Ia berusaha keras untuk menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Wendy tolong...aku tidak bisa membuat mu seperti ini"

"Aku tidak apa-apa"
"Sudahlah, lupakan pembicaraan ini. Kau fokuslah menyetir"

Chanyeol menghela nafas. Ia pun menurut dan kembali fokus menyetir.

Tak lama setelah itu, mereka pun sampai di depan kantor tempat Wendy bekerja.

"Hubungi aku saat akan pulang" kata Chanyeol.

"Heem" kemudian Wendy langsung keluar dari mobil.

Chanyeol menghela nafas berat sembari memegangi kepalanya. "Aku tidak bisa melihat Wendy seperti ini..."

°°°

Setelah berada di ruangannya, Wendy terdiam sebentar. Tapi setelah itu dia langsung pergi ke toilet.

Wendy menatap pantulan dirinya di cermin, dan ia menggunakan tangannya sebagai tumpuan di bagian ujung wastafel.

Ia menunduk, dan air mata pun mulai mengalir.

Ini masih terlalu pagi, jadi belum banyak pegawai yang sampai di kantor. Dan tak akan ada yang datang ke toilet sepagi ini.

Sesaat Wendy kembali mengingat perkataan sang ibu mertua.

Kemarin, Wendy tak sengaja bertemu dengan ibu Chanyeol saat jam makan siang.

"Kau itu menantu yang tak berguna! Memberikan satu cucu pun tak bisa"

"Dengan menikahkan Rose dengan putra ku, aku berharap agar mereka bisa memberikan ku seorang cucu. Jadi kau tidak berhak untuk mencegah hal itu"

"Andai saja saat itu aku tetap melarang pernikahan kalian, maka hidup putra ku tidak akan semenyedihkan ini"

"Bisa-bisanya dia mencintai wanita yang tidak pantas! Kau bahkan tidak bisa memberikannya keturunan"

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang