26

508 47 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌


°°°


Delapan bulan kemudian...

"Oakkkk!!! Oakkk!!"

Suara tangisan itu pun terdengar.

Wendy menghela nafas lega karena akhirnya ia telah berhasil melahirkan anaknya.

"Ibu...putra ku..."

Dengan matanya yang berkaca-kaca, ibu mengangguk. "Iya sayang. Putra mu sudah lahir dengan selamat"

"Kau pasti lelah kan ? Istirahat saja dulu"

°°°

Saat ini, seluruh keluarga berkumpul di ruang inap Wendy. Bayi nya yang lahir pun sudah di bawa ke ruangan itu.

"Ibu, bayi nya lucu sekali" kata Ara.

"Dia adik mu, Ara"

"Siapa namanya ?"

"Tanyalah pada bibi mu"

Sontak Ara langsung menoleh pada Wendy. "Bibi, nama bayinya siapa ?"

"Siapa ya ?"

Ayah pun mendekat dan mengusap kepala Wendy. "Ini semua keputusan mu. Terserah pada mu ingin memberinya nama apa"

"Tidak apa-apa aku yang memberikan nya nama ?"

"Tentu. Dia adalah putra mu"

Wendy pun menatap putranya yang saat ini berada di dalam gendongannya. "Sebenarnya aku sudah menyiapkan satu nama untuknya"

"Apa itu ? Katakanlah" kata ibu.

"Park Jaein. Dan kita akan memanggilnya Jay. Apakah itu akan cocok ?" Tanya Wendy sembari menatap putranya.

Ayah tersenyum. "Itu nama yang bagus"

"Sungguh ?"

"Ya, kita akan memberinya nama Jaein"

Wendy tersenyum. "Selamat datang sayang. Tumbuhlah menjadi anak yang baik ya~"

°°°

Hari-hari yang Wendy lewati setelah kelahiran putranya jadi terasa lebih baik. Ia merasa ada semangat baru dalam hidupnya.

Saat ini Wendy sedang duduk di dekat jendela sembari menyusui Jaein.

"Manis sekali..."

Wendy tersenyum sembari menatap putranya itu.

"Terima kasih sudah hadir dalam hidup ibu, sayang"

"Ibu benar-benar bahagia"

"Setidaknya...ibu tidak akan terlalu bersedih jika mengingat ayah mu. Karena kini kau ada untuk menemani ibu"

Setelah selesai, Wendy memutuskan untuk turun ke lantai bawah. Dan ternyata, di sana ada Seunghee dan juga Ara.

"Kalian sedang apa ?" Tanya Wendy kemudian duduk di sofa.

"Biasalah, tugas sekolah" jawab Seunghee.

"Ibu, sudah dulu ya ? Aku ingin melihat Jaein"

Seunghee menghela nafas. "Baiklah"

"Yesss" kemudian Ara langsung mendekati Wendy, lalu ia menyentuh pipi Jaein. "Hai Jaein"

"Hai nuna" jawab Wendy seolah Jaein yang menjawab.

"Bibi, Jaein belum bisa bicara ya ?"

"Iya, Jaein kan masih terlalu kecil"

"Ayolah, cepat besar. Biar aku bisa bermain dengan mu"

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang