31

478 58 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

°°°


"Jay, kemarilah"

Dengan segera Jaein melangkahkan kakinya menuju dapur. "Iya ibu ?"

"Tolong berikan ini pada paman satpam ya, setelah itu kau langsung kembali ke dalam"

"Baik ibu"

Jaein pun segera pergi ke depan rumah sembari membawa kotak berisi makanan dan memberikannya pada satpam rumah.

"Paman, makanlah ini"

"Eh ? Terima kasih ya"

Jaein mengangguk. "Sama-sama paman"

Belum sempat dia berbalik dan kembali ke dalam, Jaein melihat seseorang yang ia kenal baru saja keluar dari taksi yang baru datang.

"Ayah ?"

"Jaein ?"

Chanyeol langsung berjongkok saat Jaein berlari menghampirinya. Dan mereka pun berpelukan.

"Ayo masuk, ayah" kata Jaein setelah pelukan mereka di lepas.

Chanyeol tersenyum. "Ayo"

Jaein pun menggenggam satu tangan ayahnya dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Ibu, ayah sudah datang !"

"Paman Chanyeol ?"

Sontak Chanyeol langsung menoleh ke arah Ara yang menghampirinya. "Ara ya ?"

Ara mengangguk. "Iya paman"

"Wahh! Sekarang kau sudah besar ya. Kau sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik"

"Hehe terima kasih paman"

Kemudian datanglah Wendy dari arah dapur. "Aku pikir kau akan datang nanti"
"Ayo, duduklah"

Chanyeol mengangguk. Lalu dia beserta Jaein dan Ara langsung duduk di sofa.

"Aku akan--"

"Sudah datang rupanya ?"

Sontak semuanya langsung menoleh ke arah ayah Wendy dan ibunya yang segera mendekat.

Chanyeol langsung berdiri dan membungkuk dengan sopan. "Selamat siang ibu, ayah"

Ayah tersenyum sinis. "Masih mengingat kita sebagai mertua rupanya"

Kedua orang tua Wendy pun segera duduk di sofa, dan begitu juga dengan Chanyeol. Sedangkan Wendy pergi ke dapur untuk mengambil minuman beserta cemilannya.

Tak lama setelah itu Wendy kembali dan segera menghidangkan cemilannya.

"Ara, Jay, kalian pergilah ke kamar ya"

"Yahh..kenapa kakek ? Aku kan ingin bersama ayah" kata Jaein.

"Kami harus mengobrol. Dan anak kecil tidak boleh mendengarnya"

Jaein mengerucutkan bibirnya.

Wendy pun langsung mendekat dan menyentuh kepala Jaein. "Ke kamar dan bermainlah di sana, ya ? Dan ingat, jangan mengintip ataupun menguping pembicaraan orang tua"

"Baiklah ibu"

"Ayo Jay, kita bermain di kamar ku saja" kata Ara.

Jay menurut. Dan mereka segera meninggalkan ruang tengah.

Setelah itu pun Wendy ikut duduk di sofa lain.

"Jadi, katakan saja apapun yang ingin kau katakan. Dan kau masih mengingat nya kan ? Ayah tidak suka berbasa-basi" kata ayah Wendy.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang