MINE

20

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

°°°

Malam tadi, Rose baru saja melahirkan seorang anak perempuan. Dan seluruh keluarga merasa bahagia, termasuk Wendy.

Nama anak itu adalah Park Jieun.

"Lucu sekali" ujar Wendy sembari menatap Jieun yang sedang tertidur pulas.

"Tentu saja, karena dia adalah putri ku" kata Rose.

Tepat saat itu, datanglah ibu dan ayah Chanyeol.

"Selamat pagi" sapa ibu.

"Selamat pagi juga, ibu"

Ibu langsung mendekat ke arah tempat tidur untuk bayi dan sedikit menggeser tubuh Wendy. "Minggirlah, aku ingin menyapa cucu ku dulu"

Wendy pun mundur beberapa langkah. Dan ia hanya terdiam melihat ibu mertuanya yang sangat antusias melihat Jieun.

"Chanyeol" kata ayah.

"Iya ayah ?"

"Sebaiknya kau dan Wendy pulang dulu saja. Dan oh ya, sekarang Wendy juga harus tinggal di rumah bersama ya. Kita harus tinggal bersama-sama sekarang"

"Baiklah ayah"

"Kalian istirahat dan bersihkan diri kalian saja. Ayah dan ibu mu yang akan menjaga di sini"

Chanyeol mengangguk. "Baik ayah"

"Jangan terlalu lama. Kau jangan sampai mengabaikan putri mu yang baru saja lahir" kata ibu.

"Iya ibu"

Chanyeol pun langsung mendekati Wendy dan menggenggam satu tangannya. "Ayo"

Wendy hanya menurut dan mengikuti langkah Chanyeol tanpa bicara apapun. Bahkan saat sudah berada di mobil, Wendy tak mengatakan apapun.

"Sayang, kau kenapa ?"

Wendy menggeleng. "Aku tidak apa-apa"

Saat ini mereka akan pulang ke apartemen. Dan sebelum kembali ke rumah sakit, mereka akan menyimpan beberapa pakaian Wendy ke rumah keluarga Park.

Karena seperti yang di katakan oleh ayah Chanyeol, Wendy akan tinggal di sana juga. Setidaknya untuk sementara. Walaupun sebenarnya Wendy tidak mau.

°°°

Kini keduanya sudah dalam keadaan segar karena sudah selesai mandi.

Chanyeol pun langsung memeluk Wendy dari belakang saat wanita itu tengah bercermin.

"Sayang, katakan pada ku, ada apa ?"

Wendy hanya menggeleng.

"Kau terlihat murung. Ada apa, hm ? Katakan pada ku"

"Tidak ada apa-apa, Chan"

Wendy pun menunduk dan menatap kedua tangan Chanyeol yang berada di depan perutnya. Ia pun menyentuh kedua tangan itu. "Chanyeol"

"Hm ?"

"Kau masih mencintai ku kan ?"

"Kenapa bertanya seperti itu ? Tentu saja aku masih mencintai mu. Kau lupa, hm ? Aku kan pernah bilang bahwa aku akan mencintai mu selamanya"

"Sekarang seberapa besar cinta yang kau miliki untuk diri ku ?"

"Aku tidak bisa mengukurnya. Tapi yang jelas, aku benar-benar mencintai mu, Wendy"

"Lebih dari cinta mu pada Jieun ?"

Chanyeol bungkam. Dia tidak tau harus menjawab apa.

"Kau lebih mencintai siapa sekarang ?"