"Gue udah terlanjur sampai apart sekarang."
Matahari di ufuk baru akan tenggelam, menyisakan semburat merah pada langit yang semula berwarna biru cerah -anak muda sekarang lebih suka menyebutnya dengan senja. Sudah bukan lagi rahasia jika Harris adalah orang yang rajin dan tekun dalam bekerja, maka melihat pemuda itu kembali ke apartemennya pada jam-jam seperti sekarang jelas bukan termasuk hal yang mengejutkan.
"Yah, sorry deh gue kira lo masih betah di kantor."
Di ujung sambungan, Harris bisa mendengar nada sarat sesal dari kalimat balasan Kaffa Gentarezdha.
"It's okay." Sambil menekan password pintu, Harris terkekeh kecil, "Besok kalau lo masih nggak bisa biar gue yang gantiin buat cek lapangan."
"Oke, makasih, Ris."
Pintu menguak terbukan bertepatan dengan Kaffa yang menyelesaikan sambungan teleponnya lebih dulu. Harris lantas memasukkan ponselnya dan beranjak masuk ketika dia sudah mendapati lampu di seluruh penjuru tempat tinggalnya itu menyala dengan terang. Keningnya berkerut bingung, dia ingat jika beberapa waktu lalu dia memang sempat memberitahu Giandra mengenai sandi pintu, tapi bukannya hari ini perempuan itu bilang sedang ada urusan kecil bersama temannya?
Dengan berbekal insting, Harris membawa langkahnya lebih dekat menuju dapur. Lalu mendesah dengan lega ketika yang di temui di balik pantry bar adalah sosok Ajeng dengan sebuah apron sudah melapisi bagian depan sebuah gaun rumahan.
"Mama!" Lelaki itu mendekat, dengan seulas senyum dan kedua tangan yang sibuk menggulung lengan kemeja hingga ke siku.
Ajeng menyambutnya dengan sebuah senyum lebar. Ada harum masakan yang tercium dari arah belakang punggungnya. Perempuan itu segera berlalu, meninggalkan pekerjaannya mengiris bawang untuk mencuci tangan baru kemudian kembali lagi ke hadapan sang putra.
"Aku kira siapa." Kata Harris sambil meneguk segelas air, "Kok tumben kesini?"
Perempuan berumur yang masih terlihat cantik itu tertawa, "Kamu tuh ya, mama kesini bukannya senang malah di tumbenin."
"Bukan gitu, Ma. Emang ada yang bilang aku nggak senang mama kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Violet ㅡBBH
Fanfiction"Many fall for you. I fall for you. But you fall for another who doesn't look you in the same way" ". . .: "But it's okay. After all, I will make sure that in the end, only I will become your violet." Kisah tentang skema hubungan percintaan dan hat...