🌌The Deal

176 37 75
                                    

"Ayah aku kan nggak bilang setuju buat di jodohin!"

Begitu sampai di rumah, Giandra Ivory segera memekik marah lantaran keputusan sepihak kedua orang tua-nya di jamuan makan malam tadi tak kuasa membuat tekanan darahnya naik ke ubun-ubun. 

Giandra bukan perempuan yang tak laku sampai harus di jodoh-jodohkan seperti sekarang. Tolong di catat! Dia masih dua puluh tiga tahun. Muda dan cantik dengan karir cemerlang serta finansial yang mapan. Tak satupun laki-laki di luar sana akan menolak pesonanya andai Gia benar-benar berniat mencari pasangan dan memiliki rencana menikah dalam waktu dekat. Tapi sayangnya dia masih ingin bebas, belum mau terikat dengan apapun dan siapapun. Termasuk dengan Harris Adiprama, pemuda yang kurang dari satu jam lalu tak sengaja di temuinya.

"Kamu udah setuju, Gia."

"Kapan?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan?!"

Lelaki paruh baya yang tengah berusaha melepas dasi yang melilit lehernya itu tampak masih tenang walau nada bicara puterinya sudah naik beberapa oktaf sampai-sampai membuat Ardhiona nyaris jantungan. Perempuan yang tak lagi muda itu kini berhasil di buat bingung dengan keributan yang di ciptakan oleh suami dan anak sulungnya tersebut.

 Perempuan yang tak lagi muda itu kini berhasil di buat bingung dengan keributan yang di ciptakan oleh suami dan anak sulungnya tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gia, jangan teriak-teriak dong, Sayang. Ini udah malam." Katanya tapi tak di gubris sang puteri.

"Ayah! Jawab dulu pertanyaan aku!"

Pramono melirik ke arah puteri sulungnya sebentar sebelum menghela nafas panjang. Diam-diam membatin, bertanya-tanya sejak kapan puterinya yang manis punya bakat jadi tukang marah-marah handal seperti sekarang. "Kamu jangan pura-pura lupa sama kesepakatan kita."

"Kesepakatan apa sih, Yah?!" Giandra yang seperti di permainkan karena tak segera mendapat jawaban jadi semakin murka, "Ayah ngomongnya jangan muter-muter bisa nggak?!"

"Kamu yang jangan muter-muter." Pram menyahut, "Coba ingat-ingat, dulu kamu bisa masuk jurusan informatika terus ujung-ujungnya banting setir jadi editor fashion tuh ada janji apa sama ayah?"

Kalau sudah begini, Ardhiona yang tidak mau terlibat memilih segera menyingkir ke kamar utama yang ada di lantai dua. Joana -si bungsu keluarga Jatiadi- yang sedang mengintip dari ujung tangga segera mengikutinya karena sudah hapal dengan tabiat ayah dan kakak sulungnya bila bertengkar.

Be Your Violet ㅡBBHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang