"Many fall for you. I fall for you. But you fall for another who doesn't look you in the same way"
". . .:
"But it's okay. After all, I will make sure that in the end, only I will become your violet."
Kisah tentang skema hubungan percintaan dan hat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Albiru Harris Adiprama tidak pernah ingin jadi seorang arsitek.
Anak-anak pada umumnya selalu memiliki lebih dari satu cita-cita yang akan berubah-ubah sesuai dengan umur mereka. Dulu, ketika dia masih duduk di bangku sekolah dasar, cita-citanya adalah menjadi seorang polisi, lalu berubah jadi arkeolog ketika bangku sekolah menengah pertama, dan yang terakhir berubah lagi menjadi pilot ketika duduk di bangku kelas sebelas sekolah menengah atas. Begitu lulus dan hendak melanjutkan ke jenjang universitas, Harris kembali di buat bimbang. Pada titik dimana pola pikir orang dewasa yang rumit mulai tumbuh dalam kepalanya, pemuda yang sebenarnya tertarik masuk ke ekonomi bisnis itu malah di minta banting setir oleh papanya untuk masuk teknik aristektur.
Alasannya sepele. Sejak dulu Soedirja Adiprama selalu berkeinginan menjadi seorang arsitek dan memiliki bironya sendiri, namun karena satu dan lain hal akhirnya beliau malah berakhir jadi seorang bankir di salah satu perusahaan milik negara. Ujungnya, mimpi itu beralih ke pundak Harris, sebab kakak laki-lakinya yang enggan menurut pada sang ayah lebih memilih kabur ke Denmark dan tinggal disana selama tujuh tahun belakangan.
"Ris?" Seseorang mengetuk pelan ujung meja-nya. Membuyarkan lamunannya tentang cerita lama.
Harris mendongak hanya untuk di sambut wajah heran milik Kaffa Gentarezdha yang entah sejak kapan sudah berada di ruangannya.
"Oh ya, sorry. Gimana, Kaf?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kaffa menyerahkan sebuah berkas ke meja lelaki itu, "Buat proyek gedung enam lantai yang di daerah Cakung."
Harris segera meneliti dokumen tersebut. Pandangannya fokus membaca kata demi kata yang tercetak di sana, sedangkan telinganya sigap menangkap setiap penjelasan dari pegawai yang merangkap sebagai kawan dekatnya itu.
"Klien udah setuju sama TOR yang kita rekomen tempo hari. Tinggal nyari kontraktor dan vendor-nya aja, habis itu baru bahas rincian biaya akhir dan kontrak."
"Oke. Ini paling lambat pengerjaannya bisa di mulai kapan?"
"Harusnya pertengahan bulan depan udah bisa di eksekusi kalau semuanya lancar."