4. Seharusnya Bisa ..

112 25 3
                                    

[P-LOG] "hy guys, kali ini gue mau nyuri nomor temennya kakak gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[P-LOG] "hy guys, kali ini gue mau nyuri nomor temennya kakak gue. Doain dia ga bangun kebelet pipis, ya .."

Happy reading :)

Hari ini hari minggu. Prima sengaja bangun lebih awal dari biasanya untuk mencuri nomor Kak Jihan dari ponsel abang kebonya. Kak Jay ga pernah bangun dibawah jam delapan kalau libur. Soalnya malemnya ribut banget mabar gatau sama siapa.

Langkahnya ia pelankan tak menimbulkan suara. Kamar Jay tidak pernah dikunci, jadi Prima bisa masuk dengan leluasa.

Matanya mengitari mencari tempat benda gepeng itu berada. Dan ya, dengan mudah ia dapatkan. Letaknya di atas meja belajar sedang di cass.

Saat hendak membuka, ternyata ponselnya di pin. Oke, inilah saatnya otak Prima Maharani harus bekerja.

Seingat dia, kakaknya itu menggunakan pin dengan nomor yang sama. Prima tau itu dari gerakan tangan Jay yang hanya menekan pada satu angka dengan cepat setiap membuka ponsel.

Haruskah ia mencoba dari angka 1? Ah, itu terlalu membuang waktu. Mari kita mulai dari angka 9. Kenapa? Kak Jay lahir tahun 1999.

Dengan cepat Prima menekan tombol ‘9’ secara berulang, tapi salah. Kemudian dengan angka 2, karena dia lahir di bulan Februari. Dan huhu, ternyata semudah itu.

Prima menoleh sejenak memastikan kakaknya belum ada tanda-tanda kehidupan. Dia masih menghadap tembok dengan memeluk guling beserta selimut yang ia kenakan.

Trus buat apa nyalahin AC kalau pake selimut bambang?

Gadis itu dengan tangan lentiknya berusaha mencari nama ‘Jihan’ di search bar kontak Jay, tapi tak ada. Apa mungkin Jay tidak menyimpan?

Prima langsung membuka grup kampus yang sepertinya itu grup kelas. Tangannya menscroll terus hingga menemukan nomor telfon tak bernama dengan uname ‘Putri Jihan’ di profil kontaknya.

Itu pasti Kak Jihan, foto profinya sama seperti yang Prima lihat sebelumnya. Nah, sekarang bagaimana dia mengirim nomor ini jika Jay sendiri tak menyimpannya?

Cekreekk!

Suara yang dihasilkan screenshot cukup besar membuatnya sedikit panik. Kembali ia memastikan Jay untuk tak berkutik, dan aman. Dia memang kebo.

Prima lalu mengirim screenshotan itu melalui chat dan menghapus semua jejak yang tersedia. Dirasa bersih, Prima segera kembali.

Ia tutup rapat-rapat kamar kakaknya, lalu masuk ke kamarnya yang bersebelahan dengan manusia itu. Prima mengambil buku dan pulpen, menyalin, dan menyimpan kontak Jihan dengan baik.

Gadis itu menarik nafasnya dalam-dalam. Bang maapin gue bang.
Walaupun agak ga sopan sama kakak sendiri, tapi jujur ini pertama kalinya Prima lancang buka-buka hp Jay. Apalagi masuk ke kamarnya tanpa izin pas Jay lagi tidur. Ya allah, ga lagi deh, janji.

Jayandra Sinta [Sinhope]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang